Kabur setelah Digerebek bersama Istri Orang, 3 Jam Kemudian Pria Ini Ditemukan Meninggal di Ladang

TULUNGAGUNG, POTRETNEWS.com —Sesosok mayat pria ditemukan di sebuah ladang ladang, Sabtu (13/2/2021).

Saat ditemukan kondisi mayat tersebut terkurang bertelanjang dada.

Tangannya kaku mendekap di dada. Korban hanya mengenakan celana pendek jeans berwarna biru.

Setelah diidentifikasi, mayat pria tersebut diketahui sebagai Rohmansah (33).

Mayat warga Desa Tanggulwelahan, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung ini sebelumnya ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB oleh warga setempat.

Menurut informasi yang dihimpun Surya.co.id, beberapa jam sebelum jasadnya ditemukan, korban sempat digerebek oleh seorang pria lain di salah satu rumah kerabatnya di Desa Karanggandu.

"Iya. Ada penggerebekan, sekitar pukul 03.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Tatar Hernawan, saat dikonfirmasi.

Menurut informasi, Rohmansah sedang bersama istri orang ketika digerebek. Pria yang menggerebek ini diduga suami dari perempuan itu.

"Informasinya (bersama istri orang) sudah tiga hari," tambah Tatar.

Setelah digerebek, kata Tatar, Rohmansah kemudian kabur ke luar rumah. Tak ada kabar, ia ditemukan meninggal dunia sekitar tiga jam kemudian.

Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan fisik luar oleh dokter, tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan di tubuh korban.

Kapolsek Watulimo AKP Suraji mengatakan, polisi langsung membawa jenazah ke rumah sakit menggunakan ambulans.

"Untuk menentukan penyebab korban meninggal, masih menunggu hasil autopsi," ucapnya.

Rencananya, autopsi terhadap jenazah korban akan dilakukan pada Sabtu (13/2/2021) sore, melansir Tribunnews.com.

Kepolisian belum dapat memastikan penyebab tewasnya Rohmansah.

Saat ini, polisi masih memeriksa secara intens beberapa orang saksi di Polsek Watulimo.

"Ada empat orang yang sekarang kami periksa," kata Suraji.

Empat orang itu termasuk suami istri yang turut terlibat pada kejadian penggerebekan sebelum jenazah korban ditemukan. (fla) ***

Editor:
Akham Sophian