Home > Berita > Riau

Melongok Lesunya Penjualan Industri Kerajinan Rotan di Pekanbaru akibat Covid-19, Tim Abdimas Umri Tinjau Langsung

Kamis, 14 Januari 2021 22:06 WIB
Muhamad Maulana
melongok-lesunya-penjualan-industri-kerajinan-rotan-di-pekanbaru-akibat-covid19-tim-abdimas-umriDosen Umri mengunjungi perajin rotan di Pekanbaru.

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Salah satu sektor yang ikut terdampak secara ekonomi atas munculnya pandemi virus Covid-19 adalah pengrajin usaha mikro kecil dan menengah. Seperti yang di dialami oleh para pengrajin maupun pengusaha kerajinan rotan yang tergabung dalam Koperasi Rotan Kencana di kota Pekanbaru, Riau.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) pada hari Senin 27 Juli 2020, sentra industri kreatif kerajinan rotan yang mudah ditemui di jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru ini mengalami defisit penjualan hingga 70%.

“Dari hasil penelitian ditentukan bahwa produsen pengrajin rotan mengalami penurunan penjualan yang sangat signifikan selama pandemi Covid-19, jika tidak diberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini, tentunya akan berdampak buruk terhadap keberlanjutan usaha yang ditekuni oleh para pengrajin rotan tersebut,” ujar Ketua Tim, Asrinda Amalia didampingi Anggota Aidil Haris dan Sri Rahmayanti.

Lebih lanjut, Asrinda menjelaskan permasalahan utama yang dialami oleh para pengrajin rotan yang tergabung dalam koperasi rotan Kencana yaitu terkait sistem pemasaran.

Ketidakmampuan dalam penggunaan teknologi baru seperti pada masa sekarang ini akan menjadi faktor yang cukup besar dalam memasarkan produk hasil olahan. Hampir semua sektor bisnis yang bergerak dibidang penjualan sudah beraliah dari sistem penjualan konvensional ke sistem yang lebih modern dan terbaru.

“Selama ini, para produsen perajin rotan hanya mengandalkan metode pemasaran tradisional. Hal ini dipertegas oleh beberapa pengrajin rotan yang menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai kemampuan dalam mengoperasikan sistem penjualan yang berbasiskan web,” ungkapnya.

“Solusi yang ditawarkan melalui program pengabdian masyarakat ini adalah membuat teknologi pemasaran berbasis online web marketing, sebagai promosi virtual untuk meningkatkan omset dan metode partisipatif, penyuluhan, pendampingan dan pelatihan, sebagai peningkatan kemampuan manajemen dan pengelolaan anggota perajin rotan,” tambahnya.

Lina (45), salah satu perajin rotan di Bilangan Yos Sudarso tersebut mengamini hasil observasi tim Abdimas Umri tersebut. Dia menyatakan bahwa produk olahan rotan yang mereka hasilkan masih tergolong belum inovatif dibandingkan dengan produk olahan Rotan yang dihasilkan di beberapa pulau Jawa. “Hal ini tidak terlepas dari kurangnya pelatihan-pelatihan yang didapatkan oleh para pengrajin dan juga terbatasnya alat mesin produksi yang memadai,” pungkasnya. ***

Kategori : Riau, Umum
wwwwww