Tragis! Tangan Kanan Seorang Perawat Putus Total akibat Terkena Mata Pisau Pemotong Rumput yang Patah

Tragis! Tangan Kanan Seorang Perawat Putus Total akibat Terkena Mata Pisau Pemotong Rumput yang Patah

Korban tak sadarkan diri

Rabu, 06 Januari 2021 14:23 WIB

BLANGPIDIE, POTRETNEWS.com — Satuan Reserse dan Kriminan (Sat Reskrim) Polres Aceh Barat Barat Daya (Abdya), Selasa (5/1/2021), berhasil mengungkapkan penyebab tangan kanan seorang perawat putus total yang menjadi misteri selama sembilan hari terakhir.

Ternyata, penyebab tangan kanan Anna Mutia (28) putus total akibat terkena mata pisau mesin pemotong rumput yang patah sebagian ketika digunakan petani yang bekerja memotong rumput di lahan lokasi sebelah kanan lintasan lokasi kejadian, Senin (28/12/2020) pagi lalu.

Berawal saat korban Anna, perawat bertugas di Ruang Rindu E Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya, melintas di lokasi, seorang petani sedang membabat rumput di areal kebun menggunakan mesin pemotong rumput.

Jarak pertain itu bekerja hanya 12 meter dari lintasan dilalui korban.

Lahan tempat petani itu bekerja dibatasi pagar dari kayu hidup dan diapit kawat berduri.

Entah bagaimana, sebagian mata pisau patah dan copot, kemudian terbang secara berputar kencang, lalu menghantam tangan kanan Anna yang sedang melintas.

Tangan kanan korban putus total tepat di titik di atas siku kanan.

Potongan tangan korban yang terputus, kemudian jatuh di atas rumput yang tumbuh di atas bahu kiri jalan.

Konon, potongan tangan yang terlepas sempat dilihat korban Anna, sebelum sepeda motor yang dikendarainya juga jatuh di sebelah kiri bahu jalan atau tepat di pokok kayu Asan.

Sedangkan tubuh korban Anna Mutia jatuh tergeletak melintang jalan aspal, mengeluarkan darah segar.

Sebelum terjatuh di lokasi, korban sempat menjerit minta tolong sehingga mengejutkan rekan korban yang telah melaju di depan.

Teman korban bernama Riana, juga seorang perawat segera berbalik arah, tidak jauh menemukan korban tergeletak tidak sadarkan diri.

Teman korban panik bukan main. Ia pun menjerit histeris sambil minta tolong.

Sanking paniknya, tidak sempat melihat adanya potongan mata pisau mesin pemotong rumput pada tangan korban.

Paling tidak, itulah pengakuan Riana, setelah peristiwa menghebohkan itu terjadi.

Misteri penyebab tangan perawat putus total akhirnya berhasil diungkap Sat Reskrim Polres Abdya, Selasa siang, setelah sembilan hari melakukan penyelidikan.

“Tangan korban (Anna) putus akibat terkena mata pisau mesin babat rumput yang copot sebagian saat digunakan seorang petani membabat rumput di lahan sekitar lokasi korban melintas,” kata Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi STP dalam Konferensi Pers di Mapolres Abdya, Selasa (05/01/2020) sore, melansir Tribunnews.com.

Kasat Reskrim AKP Erjan Dasmi STP memberi penjelasan tersebut bersama Kabag Ops AKP Haryono SE dan Kapolsek Susoh, Iptu Barmawi, sebagai mewakili Kapolres Abdya, AKBP Muhammad Nasution SIK.

Sempat Diwawancarai Saat Peristiwa

Petani yang bekerja membabat rumput dengan mesin itu adalah Ab (65), warga Gampong Ujong Padang Kecamatan Susoh, sudah ditangkap, Selasa siang, kemudian dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di halaman depan Mapolres setempat, Selasa sore.

Petani Ab juga sudah ditetapkan sebagai tersangka sebuah peristiwa akibat kealpaan yang mengakibatkan korban Anna mengalami luka berat.

Korban telah meninggal dunia di Ruang ICU RSUZA Banda Aceh, Selasa (05/01/2021) pagi, hanya beberapa jam sebelum kasus menghebohkan terungkap.

Tersangka Ab dijerat Pasal 359 KUHPidana dengan ancaman penjara maksimal selama lima tahun.

Mesin potong yang sempat ditanam di kebun sawit belakang rumah Ab juga sudah diamankan Sat Reskrim Polres Abdya.

Potongan mata pisau mesin pemotong yang copot itu juga diamankan sebagai barang bukti, kemudian diperlihatkan kepada awal media dalam acara konferensi pers.

Sebagai catatan, petani Ab (65) yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu sebenarnya pernah diwawancarai wartawan media ini pada Rabu (30/12/2020) lalu atau tiga hari pasca peristiwa menggemparkan tersebut.

Wartawan Serambinews.com pada Rabu siang pekan lalu turun ke TKP (tempat kejadian perkara) untuk mencari lebih jauh peristiwa yang dibalut misteri itu.

Dua petani yang sedang bekerja membabat rumput di areal kebun sekitar lokasi sempat diwawancarai Serambinews.com.

Pertama, Bustami juga warga Gampong Ujong Padang dan Ab yang diwancarai secara terpisah. Baik Bustami maupun Ab saat itu mengaku bekerja membabat rumput di lahan sebelah kanan lintasan itu atau sekitar lokasi kejadian.

Kedua petani ini juga mengaku mendengar suara jeritan minta tolong, diikuti suara sepeda motor yang jatuh, kemudian bergegas menuju titik lokasi korban jatuh tergeletak di atas permukaan aspal jalan.

Namun, kedua petani ini mengaku tidak melihat orang lain yang melintas saat terjadi peristiwa tersebut.

Tidak pula melihat orang lain yang bekerja di areal kebun kelapa sawit berlokasi sebelah kiri lintasan Ujong Padang-Ie Mameh itu.

Tapi, ada hal yang menarik ketika Ab memberi keterangan kepada wartawan yang ditemui saat ia masih bekerja membabat rumput di lahan tidak berapa jauh dari titik lokasi kejadian.

Ketika ditemui Rabu siang pekan lalu, Ab terkesan mengalihkan pembicaraan. Ia menceritakan kesulitan ekonomi yang dialaminya sehingga bekerja di lokasi itu.

Kasat Reskrim AKP Erjan Dasmi STP menjelaskan, tersangka Ab memang tetap bekerja seperti biasa membersihkan lahan sekitar lokasi kejadian.

“Ab tak mengakui tentang mata pisau mesin pemotong miliknya patah dan copot, kemudian terbang mengenai tangan kanan korban dikarenakan ketakutan,” katanya.

Lalu, bagaimana awal kasus yang sempat dibalut misteri selama sembilan hari itu berhasil diungkap? Kasat Reskrim AKP Erjan Dasmi menjelaskan, pihaknya bersama personel reskrim telah tiga kali bolak balik ke TKP, termasuk melakukan olah TKP berdasarkan kesaksian petani sekitar lokasi, dilaksanakan, Minggu (03/01/2021) lalu.

Erjan Dasmi bersama sejumlah anggota kembali turun ke lokasi, Selasa (05/01/2020) siang untuk melakukan penyelidikan.

Saat menyisir lokasi sekitar korban jatuh tergeletak, ditemukan potongan mata pisau mesin pemotong rumput di areal tanaman jagung yang baru dipanen.

Mata pisau mesin pemotong rumput tersebut ditemukan hanya berjarak sekitar 8 mater dari lintasan aspal Ujong Padang-Ie Mameh atau berjarak sekitar 25 meter dari lokasi korban Anna tergeletak.

Lalu, potongan mata pisau tersebut dibawa kepada petani Ab yang sedang bekerja membersihkan lahan di sekitar lokasi.

“Setelah kita tunjukkan dan kita tanya baik-baik, akhirnya beliau mengaku bahwa potongan mata pisau pemotong rumput miliknya. Mata pisau mesin itu diakui patah dan copot ketika digunakan membabat rumput saat korban melintasi jalan di lokasi,” kata Kasat Reskrim AKP Erjan Dasmi STP.

Petani Ab ditangkap di lokasi kemudian dibawa ke Mapolres Abdya untuk menjelani pemeriksaan.

Ab telah ditetapkan sebagai tersangka dari peristiwa akibat kealpaan yang mengakibatkan orang lain mengalami luka berat, kemudian meninggal dunia dalam penanganan di rumah sakit.

Tersangka Ab telah mengaku terus terang bahwa peristiwa itu terjadi karena tidak disengaja karena akibat kelakaan kerja. “Belum kita temukan adanya unsur kesengajaan,” kata Erjan.

Terungkap Beberapa Jam Setelah Korban Meninggal

Misteri putusnya tangan Anna Mutia (28), terungkap hanya beberapa jam setelah korban menghembus nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Selasa (05/01/2021) pagi, sekitar pukul 7.15 WIB.

Kasus ini sempat menyimpan misteri selama sembilan hari, sejak kejadian yang menimpa perawat RSUTP Abdya pada Senin (28/12/2020) lalu.

Terungkap setelah Kasat Reskrim Polres Abdya bekerja keras selama sembilan hari terakhir.

Jenazah Anna Mutia dibawa pulang dari RSUZA Banda Aceh, Selasa siang tadi, tiba di rumah duka di Gampong Krueng Batee, Kuala Batee, Selasa sore tadi.

Almarhum Anna meninggalkan suami, Fajri dan anak laki-laki semata wayang yang memasuki usia tiga tahun pada Januari 2021 ini. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww