Home > Berita > Umum

UAS Tanggapi Santai Pihak yang Mengkritiknya karena Dukung Paslon di Pilkada: Kalau Terus Dimuliakan, Lama-Lama Saya Bisa Jadi Firaun

UAS Tanggapi Santai Pihak yang Mengkritiknya karena Dukung Paslon di Pilkada: Kalau Terus Dimuliakan, Lama-Lama Saya Bisa Jadi Firaun

Ustaz Abdul Somad/INTERNET

Kamis, 10 Desember 2020 19:35 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Walau pernah menolak diusung sebagai bakal calon wakil presiden, Ustaz Abdul Somad atau akrab disapa UAS ”turun gunung” dengan memberikan dukungan langsung sejumlah calon kepala daerah dalam Pilkada 2020 di beberapa wilayah di Indonesia.

Hal itu membuat dirinya dikritik sejumlah pihak. Tentang sikapnya itu, dai kondang ini memiliki alasan. Dia menyebut, pilkada merupakan ajang ujian hati dari godaan duniawi.

Selain di Riau, Ayah Mizyan Haziq Abdillah itu juga ikut mendukung calon kepala daerah di Sumatra Barat dan Sumatra Utara.

”Pilkada ajang ujian hati. Kalau tausiyah, orang datang merebut tangan saya untuk bersalaman. Saat pilkada, saya masuk ke pasar, menyalami orang, sambil berpesan 'Jangan lupa ya pak, bu, nanti coblos nomor ..." kata UAS, Kamis (10/12/2020). Dia mengatakan, pasangan yang didukung adalah sosok yang dianggap peduli atas beberapa aspek.

”Mengaplikasikan ceramah saya selama ini, bahwa perbaikan pada tiga aspek yakni pendidikan, ekonomi dan politik," kata pria yang pernah menolak menjadi cawapres itu.

Di Pilkada Riau, UAS terang-terangan mendukung tiga pasangan calon yakni di Kota Dumai pasangan (Paisal - Amris), Kabupaten Rokan Hulu pasangan (Hapith - Erizal) dan Kabupaten Indragiri Hulu (Rizal Zamzami-Yoghi Susilo).

”Saat Pilkada saya berijtihad, memilih paslon, meminta komitmen dan mendukung. Saya tidak berpikir menang atau kalah. Karena Allah hanya menilai perjuangan, bukan hasilnya," ujar UAS. Baginya, menang yang hakiki adalah berhasil melawan segala godaan duniawi.

"Saya sudah menang sebelum pencoblosan, karena saya menang melawan godaan uang, mobil dan jabatan. Saya menang melawan diam cari selamat. Saya menang melawan pesan-pesan dari jkt (Jakarta). Uas jangan berpihak!'. Begini cara saya melawan," kata pendakwah kondang kelahiran Kabupaten Asahan, Sumatra Utara itu.

Doktor ilmu hadis jebolan Sudan itu pun mengakui atas dukungan terhadap beberapa calon yang dianggap bisa mewakili rakyat banyak mendapat hinaan. Namun UAS mengaku ikhlas menerimanya.

"Di-bully, dihina, dicaci maki di medsos itu menyadarkan diri saya bahwa saya bukan siapa-siapa. Kalau terus dimuliakan, disanjung, lama-lama saya bisa jadi Firaun," ucap UAS, melansir dari inews.id .

Diketahui, warganet atau netizen ramai-ramai meledek dan mengkritik UAS lantaran mendukung calon di Pilkada 2020. Pantauan di media sosial Twitter, kata “Somad” menjadi trending topic pada Kamis (10/12/2020). Lebih dari 5.000 cuitan mengandung kata Somad menyebar dari pagi hingga siang ini.

Tak sedikit pula warganet yang mengunggah gambar UAS ketika mendoakan Prabowo Subianto. Untuk diketahui pada Pilpres 2019, penceramah alumnus Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir itu sempat bertemu Prabowo dan mendoakan agar terpilih. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Riau
wwwwww