Penipuan Berkedok Pedagang HP Mewah, iPhone 8 Dijual Rp3 Juta; Setelah Korban Transfer Uang, Pelaku Langsung Ganti Nomor Ponsel

Penipuan Berkedok Pedagang HP Mewah, iPhone 8 Dijual Rp3 Juta; Setelah Korban Transfer Uang, Pelaku Langsung Ganti Nomor Ponsel

Gambar hanya ilustrasi/INTERNET

Rabu, 25 November 2020 12:42 WIB
KARAWANG, POTRETNEWS.com — Pemuda asal Bandung yang melakukan penipuan online berkedok pedagang ponsel mewah, YTW, dibekuk personel Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang, Jawa Barat. Dalam aksinya, tersangka memasang harga murah dan diskon besar-besaran. Wakapolres Karawang Kompol Faisal Pasaribu mengatakan, YTW sudah beraksi selama 2 tahun dan berhasil menipu 15 korban, termasuk di Karawang.

”Aksi penipuan ini berlangsung di sebuah market place. Tersangka membuat akun Bukalapak dan menjajakan ponsel mewah," kata Faisal di Mapolres Karawang, Selasa (24/11/2020).

YTW kerap memancing para korbannya dengan memajang foto iPhone 8 yang dijual di bawah harga pasaran. Bermodal satu unit komputer dan jaringan internet, YTW mengunggah foto iPhone 8 seharga Rp3 juta.

Faisal menyebut, para korban tergiur lantaran harganya murah, ditambah potongan harga besar. "Padahal itu hanya jebakan. Setelah korban mentransfer uang, tersangka tidak mengirim ponsel tersebut," kata Faisal, melansir Kompas.com.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, untuk menghilangkan jejak, YTW kerap mengganti kartu SIM ponselnya.

Polisi menemukan 8 kartu ponsel yang YTW gunakan untuk beraksi. "Dari aksinya itu, tersangka memperoleh Rp25 juta dari para korban," kata Oliestha. YTW ditangkap di rumahnya di wilayah Tasikmalaya.

"Setelah ada warga Karawang yang lapor polisi, kami lacak dan menemukan pelaku di Tasik," ujar dia. Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa komputer, kartu SIM ponsel, dan kartu ATM.

YTW dijerat Pasal 378 KUHP dengan ancaman 4 tahun hukuman penjara. Oliestha juga mengimbau masyarakat tidak terpancing oleh akun yang menjual ponsel di bawah harga normal, karena rentan penipuan.

Untuk mencegah banyak korban, polisi memasang imbauan kepada masyarakat di ATM, minimarket hingga media sosial. "Penipuan online jadi perhatian kami, karena saat pandemi ini, modus penipuan online marak," pungkas Oliestha. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww