Beraninya Pria Ini, Mengaku Petugas dan Ubah Pelat Mobilnya Menjadi Pelat Polisi untuk Mengawal Penyelundupan Narkoba ke Pekanbaru

Beraninya Pria Ini, Mengaku Petugas dan Ubah Pelat Mobilnya Menjadi Pelat Polisi untuk Mengawal Penyelundupan Narkoba ke Pekanbaru

Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi berbincang dengan kurir sabu yang menyamar menjadi polisi/LIPUTAN6.com

Rabu, 11 November 2020 20:16 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Orang nomor satu di Polda Riau, Irjen Agung Setya Imam Effendi terlihat mengeleng-gelengkan kepala ketika berbincang dengan Simson Siahaan di lobi mapolda, Senin (9/11/2020) petang. Pria berpangkat bintang dua itu meminta si kurir sabu-sabu tak mengulangi perbuatannya lagi. "Jangan mengaku sebagai polisi lagi ya," kata kapolda kepada polisi gadungan itu.

Simson merupakan kaki tangan jaringan peredaran narkoba di Riau. Dari komplotannya, polisi menyita 20 kilogram sabu-sabu dalam kemasan susu cokelat.

Sabu-sabu itu dibawa dua kurir, Hendra dan Syamsul Bahri dari Kecamatan Bukitbatu, Kabupaten Bengkalis menuju Pekanbaru. Memakai sebuah mobil, Hendra akhirnya menemui ajal setelah ditembak karena melawan petugas. "Simson ini sebagai pengaman atau pengatur perjalanan Hendra dan Syamsul," kata Agung.

Mengaku sebagai polisi, Simson meyakinkan Hendra dan Syamsul bahwa jalan tujuan Pekanbaru sudah aman. Simson menyebut sejumlah orang juga sudah mengawal jalanan. Menurut Agung, komplotan Simson bersama narapidana di Lapas Pekanbaru, Sabaruddin Effendi, sudah tiga kali berniat mamasok sabu-sabu dari Bengkalis ke Pekanbaru.

Dua kali pula mereka mengurungkan niat karena personel Polda Riau sering mengungkap peredaran narkoba di Dumai, Rokan Hilir hingga Bengkalis. "Ini yang ketiga setelah dua niat sebelumnya mereka takut," ucap Agung.

Pelat Mobil Polisi
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi memperlihatkan kemasan susu cokelat yang berisi narkoba jenis sabu.

Selain mengaku polisi, Simson juga megubah pelat nomor kendaraan mobilnya menjadi pelat polisi. Hal ini juga menjadi triknya mengecoh petugas yang sudah beberapa pekan mengintai gerak-gerik tersangka bersama komplotannya.

"Mobil tersangka sudah disita sebagai barang bukti, dia mengubah pelatnya menjadi pelat dinas polisi," sebut Agung, melansir liputan6.com.

Agung menyebut Simson merupakan warga Kabupaten Pelalawan. Dia tertangkap setelah Hendra dan Syamsul Bahri dicegat dalam perjalanan dari Bengkalis ke Pekanbaru.

Sementara Sabaruddin Effendi, penyidik gagal meminta keterangan karena sudah duluan meninggal dunia. Informasi ini diperoleh setelah penyidik berkoordinasi dengan Lapas Pekanbaru. "Sabaruddin merupakan tahanan kasus narkoba juga, sebelum meninggal mengalami muntah darah," kata Agung.

Terpisah Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru Alfonsus Wisnu Ardianto mengakui memang ada warga binaan meninggal dunia. Awalnya, Alfonsus tidak tahu kalau Sabaruddin terlibat peredaran narkoba lagi. "Memang ada yang meninggal, baru tahu kalau terlibat narkoba," pungkas Alfonsus. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww