Nama Saudara Kandung Beda Sehuruf, Ini Penjelasan Diskes Pekanbaru yang Dituduh ”Covid-kan” Pasien Negatif

Senin, 19 Oktober 2020 23:45 WIB
Rachdinal
nama-saudara-kandung-beda-sehuruf-ini-penjelasan-diskes-pekanbaru-yang-dituduh-covidkan-pasienSekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih/POTRETNEWS.com/RACHDINAL

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Berita adanya pasien meninggal diduga ”di-Covid-kan” padahal hasil tesnya belum keluar menjadi perbincangan hangat di Pekanbaru, dua pekan terakhir.

Merasa bahwa sang orang tua meninggal bukan karena virus corona berdasarkan dokumen yang dipegang, anak dari almarhum Ny W melaporkan Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru ke Polda Riau atas dugaan manipulasi data pasien Covid-19.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih menjelaskan, ada dua kronologi serta pokok permasalahan terkait pemberitaan yang sudah beredar.

”Yang perlu diketahui almarhumah ibu Wirsyamsiwarti memiliki saudara kandung adik perempuan bernama Wirsyamsiwarli. Jadi namanya ada kemiripan. Kronologi pertama, adik almarhumah yang bernama ibu Wirsyamsiwarli datang ke Puskesmas Karya Wanita pada 5 September 2020 bersama masyarakat lainnya berjumlah 73 orang melakukan pengambilan swab,” ungkapnya kepada potretnews.com, Senin (19/10/2020).

Kemudian kata Zaini menguraikan, hasil swab dari Wirsyamsiwarli keluar pada 7 September 2020 dinyatakan positif Covid-19. Hasil itu lalu dirilis oleh Dinas Kesehatan Pekanbaru pada 8 September 2020.

Kronologis kedua, imbuhnya, almarhumah Wirsyamsiwarti masuk ke RSI Ibnu Sina berdasarkan informasi yang kami terima pada tanggal 21 September 2020 dan dirawat diruangan inap biasa.

”Jadi pas saat masuk hasil rontgennya biasa, namun setelah dirawat beberapa hari pada 26 September 2020 terjadi perkembangan yang tidak baik karena didapati keluhan demam, batuk, dan sesak nafas,” kata pria yang kerap disapa dokter Bob ini.

Karena ada riwayat kontak dengan ibu Wirsyamsiwarli (adik kandung almarhum), tutur dia lagi, pihak rumah sakit melakukan rontgen ulang, dan hasilnya adalah pneumonia.

”Karena didapati pneumonia dan ada riwayat kontak dengan adik kandung yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19, maka dilakukan pengambilan swab pada 26 September 2020. Sesuai protokolnya diambil lagi tes swab kedua pada 28 September 2020. Namun pada tengah malam pukul 23:15 WIB sebelum hasil swab pertama dan kedua keluar ternyata ibu Wirsyamsiwarti telah meninggal dunia,” tutur Zaini.

Dia mengatakan, karena hasil swab belum keluar dan dokter yang merawat mencurigai ke arah Covid dengan melihat hasil rontgen, maka pasien harus dimakamkan dengan standar protokol Covid-19 yang lokasinya di Palas.

”Kemudian pada 29 September 2020 keluarlah hasil swab pertama dari almarhum N W dengan hasil negatif, lalu hasil tes swab kedua keluar pada 30 September 2020 hasilnya juga negatif,” pungkasnya. ***

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww