Home > Berita > Riau

Konsultan Pilkada yang Pernah Lama Berkiprah di Riau Beberkan Alasan Mengapa Perempuan Masih Minim di Politik

Konsultan Pilkada yang Pernah Lama Berkiprah di Riau Beberkan Alasan Mengapa Perempuan Masih Minim di Politik

Ilustrasi/INTERNET

Kamis, 17 September 2020 19:28 WIB
Rida Widi Anty

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Faktor minimnya minat untuk terjun ke politik membuat peran perempuan dalam politik Indonesia masih minim. Untuk mengubah itu, diperlukan revitalisasi nilai budaya untuk mendorong peran strategis perempuan.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Leon Institute, Julia Francesca Agusta, kepada potretnews.com yang menghubunginya dari Pekanbaru, Rabu (16/9/2020).

”Kalau dalam masalah pilkada mengapa perempuan jarang berpartisipasi, itu karena faktor minat saja. Minat yang dimiliki perempuan perihal politik tidak sebesar minat yang dimiliki oleh laki-laki. Bukan faktor gender, faktor keuangan, ataupun faktor keluarga. Ini masalah individual. Apakah kita sendiri memiliki minat yang tinggi apa tidak dalam menginginkan atau mencapai sesuatu,” kata mantan fungsionaris KNPI Riau yang kini bermukim di Padang, Sumatra Barat.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/17092020/potretnewscom_5h85y_1964.jpgJulia Francesca Agusta/ISTIMEWA

Julia yang merupakan anak dari salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus sastrawan besar, Leon Agusta (alm) berpendapat, generasi perempuan terbaik perlu dalam bidang politik untuk memainkan peranan yang lebih luas baik di tingkat regional maupun global.

Dia tak menampik, zaman sekarang tidak banyak perempuan yang terjun dalam dunia politik. Tetapi menurutnya, lagi-lagi hal itu semata-mata disebabkan faktor minat, bukan uang. Karena berdasarkan pengalaman Julia tatlaka menjadi konsultan pemenangan pemilihan kepala daerah (pilkada) beberapa tahun lalu, uang hanya sebagai faktor pendukung setelah seseorang memiliki minat untuk ikut kontestasi pilkada.

”Keuangan itu masalah nomor dua. Nomor satu, minat dulu. Kalau ada niat dan minat, pasti ada jalan. Apa pun fator yang dianggap menghambat, kalau minatnya memang besar untuk terjun ke politik, seseorang itu pasti bisa mengatasinya. Soal menang atau kalah nya dalam pilkada itu hal biasa. Karena jika memang minat dan ada keberuntungan, perempuan bisa saja menjadi pemimpin seperti laki-laki,” ujar Julia yang pada awal reformasi pernah mendaftar sebagai Calon Wakil Wali Kota Pekanbaru mendampingi advokad Anmeddy Darwin SH.

Pada bagian lain Julia mengatakan, sudah seharusnya perempuan untuk ambil bagian dalam bidang politik dalam upaya memberi warna kesegaran dalam dinamika perjuangan partai politik, sekaligus menjadi penjaga moralitas agar arah perjuangan partai politik tak melenceng dari cita-cita luhur menjadikan Indonesia lebih maju dan lebih beradab. *1

Kategori : Riau, Politik
wwwwww