Pengemudi Ojol Wanita di Medan Tewas Diduga Dibunuh, Anaknya di Pekanbaru Alami Kejadian Aneh sebelum Korban Meninggal

Pengemudi Ojol Wanita di Medan Tewas Diduga Dibunuh, Anaknya di Pekanbaru Alami Kejadian Aneh sebelum Korban Meninggal

Ilustrasi/INTERNET

Senin, 31 Agustus 2020 20:21 WIB

MEDAN, POTRETNEWS.com — Pengemudi ojek online (ojol) bernama Fitri Yanti, 44 tahun, warga Jalan Bromo, Lorong Bahagia, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, tewas dengan luka di bagian leher.

Dia ditemukan di kawasan Jalan Mahoni, Tambak Rejo, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Ahad (30/8/2020). Wanita ini telah dikaruniai tiga orang anak, satu lelaki dan dua perempuan. Di antaranya bernama Farhan, 24 tahun, Rina, 22 tahun dan Dinda berusia 19 tahun.

Sebelum mendapatkan kabar ibu mereka meninggal dunia karena dibunuh, mereka memiliki suatu kejadian yang aneh dan tidak seperti biasanya. Namun, mereka tidak pernah berpikir bahwa ibunya meninggal dalam kondisi mengenaskan. Misalnya Farhan pada Sabtu, 29 Agustus 2020 malam, mengalami keanehan di mana tiba- tiba pisau yang digunakannya untuk memotong timun membengkok. Padahal pisau itu biasa digunakan.

”Jadi, malam itu pisau yang saya gunakan untuk memotong timun bengkok. Mamak buka usaha warung mi rebus, sate, nasi goreng dan lainnya. Jadi pisau itu memang biasa digunakan, tapi setelah pisau itu bengkok, saya tidak memiliki firasat kalau ada kejadian duka seperti ini," kata Farhan, Senin (31/8/2020), dilansir kepada Tagar.

Dia berharap pelaku yang membunuh mamak ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Berbeda dengan Rina, yang saat kejadian sedang berada di Pekanbaru, Provinsi Riau. Di salah satu kafe atau tempat nongkrong, wanita ini tiba-tiba menangis mendengar lagu slow.

”Tiba-tiba saya menangis. Kejadiannya, Sabtu, 29 Agustus 2020 pukul 21.00 WIB. Padahal, sebelumnya saya tidak pernah ada masalah apa pun, tapi begitu mendengar lagu sedih, saya menangis. Selain, itu, teman-teman saya tiba-tiba juga bertanya bagaimana kabar mamak di Medan. Itu yang saya alami," tuturnya.

Kemudian, wanita berkerudung berwarna putih ini juga mengaku sempat video call (VC) dengan ibunya menanya kabar. "Saya selama ini tinggal di Pekanbaru. Jadi selalu komunikasi dengan mamak melalui video call. Sebelum ditemukan meninggal saya juga VC mamak, nanya kabar, mamak bilang kabarnya sehat. Saya tidak menyangka kalau mamak meninggal dunia dan dibunuh," ungkapnya bersedih.

Mendapati kabar orang tuanya meninggal, Rina memilih pulang ke Medan untuk melihat terakhir kali ibunda tercintanya itu. Dia kemudian memesan tiket pesawat dari Pekanbaru tujuan Kualanamu Internasional Airport.

”Saya pesan tiket Minggu sore dan sampai di rumah Medan tadi pagi. Saya lihat wajah mamak terakhir kali sebelum mamak dikubur. Saya juga ikut mengantar mamak ke pemakaman di kawasan Jalan Halat, Kecamatan Medan Area. Saya masih belum percaya mamak meninggal. Kami berharap pelaku yang membunuh mamak ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," katanya berurai air mata.

Kepala Unit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Inspektur Satu Rianto membenarkan bahwa Fitri Yanti diduga dibunuh. Kasus ini masih dalam penyelidikan. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww