Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD dari Golkar yang Membelot di Pilkada 2020 Diancam ”Dibangkucadangkan”

Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD dari Golkar yang Membelot di Pilkada 2020 Diancam ”Dibangkucadangkan”

Airlangga dan Ahmad Doli Kurnia (kanan) memasuki ruangan bimtek/ILUSTRASI

Minggu, 30 Agustus 2020 21:17 WIB

JAKARTA, POTRETNEWS.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan para kadernya solid mendukung pasangan calon yang diusung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

Meski begitu, Partai Golkar akan bertindak tegas jika ada pimpinan DPRD, fraksi ataupun kader Partai Golkar di daerah yang mendukung pasangan lain yang bukan dicalonkan oleh Partai Golkar.

”Tadi saya sudah bilang di dalam (bimbingan teknis, red), bahwa kader yang sudah kita usung di pilkada kemudian ada pimpinan daerah, pimpinan DPRD atau fraksi yang berbeda dukungan, maka kita bangku cadangkan dulu," kata Airlangga Hartarto kepada wartawan usai membuka acara Bimbingan Teknis Pendidikan Politik Partai Golkar Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dalam rangka Pilkada Serentak 2020 di Hotel Pullman, Jakarta, Ahad (30/8/2020).

Bahkan, Airlangga Hartarto menegaskan DPP Partai Golkar akan mengganti pimpinan DPRD atau pimpinan fraksi yang tidak bekerja atau mendukung calon lain yang bukan diusung dari Partai Golkar pada Pilkada 2020.

”Kalau main bola kan kita bangku cadangkan lalu diganti pemain baru. Nanti dari bangku cadangan, bisa kita kembalikan ke lapangan atau kita suruh dia masuk ke ruang ganti. Jadi ini sikap tegas dari DPP,” tegasnya, dilansir dari wartaekonomi.co.id.

Dalam kesempatan itu, Airlangga Hartarto yang juga Menko Perekonomian itu mengungkapkan bahwa tolok ukur keberhasilan suatu partai politik adalah kemenangan. Apalagi, Pilkada Serentak 2020 akan sangat strategis apabila dihadapkan pada Pemilu 2024.

”Arti kemenangan bagi Partai Golkar adalah sangat penting dan strategis. Golkar mentargetkan 60 persen kemenangan di Pilkada 2020,” katanya.

Lebih lanjut, Airlangga Hartarto juga mengingatkan jika pada pandemi Covid-19 ini pola kampanye pilkada harus dengan cara yang berbeda. Ia meminta para kadernya untuk menghindari pertemuan langsung dan berkumpul dengan banyak orang.

”Pandemi Covid-19 ini kan membuat kita untuk berpikir dan berbuat dengan cara yang berbeda termasuk juga dalam kampanye nanti. Jadi tidak ada rapat-rapat massal. Menjangkau pemilih bisa melalui campaign digital atau pemanfaatan media dan IT secara tepat guna," ujarnya.

Acara Bimbingan Teknis Pendidikan Politik Partai Golkar Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dalam rangka Pilkada Serentak 2020 untuk wilayah Sumatera II, Papua dan Papua Barat itu juga dihadiri Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus, Bendahara Umum DPP Partai Golkar Dito Ganinduto, dan para jajaran Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar di antaranya; Ahmad Doli Kurnia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Kahar Muzakir. ***/Riau

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Politik
wwwwww