Murojaah di Sela Jualan Bolu Kemojo di Pelabuhan Ro-Ro Sungaiselari Bengkalis, Bocah Ini Sudah Hafal 6,5 Juz Alquran

<i>Murojaah</i> di Sela Jualan Bolu Kemojo di Pelabuhan Ro-Ro Sungaiselari Bengkalis, Bocah Ini Sudah Hafal 6,5 Juz Alquran

Rayyan saat menjajakan bolu kemojo di pelabuhan Ro-Ro, Pakning Jumat (24/7/2020) petang.

Senin, 27 Juli 2020 06:11 WIB
Junaidi

PAKNING, POTRETNEWS.com — Ternyata keterbatasan tak membuat seseorang patah semangat dalam menghafalkan Alquran. Seperti halnya yang tela dibuktikan Rayyan.

”Nama lengkap Rayyan Noval Fatahillah, kelas empat SD naik kelas lima di Pesantren Lubukmuda, hafal enam setengah juz Alquran,” begitu awal kata Rayyan saat disapa potretnews.com, Jumat (24/7/2020) kemarin.

Bocah ini memang masih asing di telinga kebanyakan orang. Namun, bagi warga yang melewati pelabuhan roll on-roll off (Ro-Ro) Sungaiselari, di Sungaipakning Kecamatan Bukitbatu, Bengkalis Riau jika pernah melihat seorang bocah lelaki menjajakan bolu kemojo dan kue lainnya, dialah gerangan sang empunya nama. Dia mulai berjualan bolu kemejo sejak kelas 3 SD.

Mengenakan baju dan masker berwarna merah dilengkapi topi hitam bertuliskan kalimat Syahadat kala itu, anak kedua dari 4 bersaudara ini menyebutkan cara dirinya menghafal Alquran yaitu bakda Magrib dan saat menjaja kue-kuenya jika pembeli lagi sepi.

”Menghafal atau murojaah-nya di dalam hati pun. Quran tak dibawa. Cita-cita mau menjadi ustaz karena jadi ustaz itu banyak pahalanya, bisa membantu orang dan berkah,” tutur Rayan yang suaranya sedikit terhalang masker yang tetap dipakainya meski diwawancarai.

Saat ditanyakan siapa ustaz idola, sang bocah sopan dan murah senyum yang mulai berjualan sejak pukul 12.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, ini menyebut nama Ustaz Rafe (pengusaha sukses warga Pakning penduduk Pekanbaru, red).

”Pernah berjumpa Ustaz Rafe, dia berpesan agar rajin belajar supaya bisa menjadi orang sukses," kata Rayyan di akhir wawancara seraya menyebutkan Ustaz Rafe pernah juga ke rumahnya.

Kue buatan ibundanya yang dijual Rayyan kala itu adalah 36 keping bolu kemojo, kemojo pandan, kemojo durian dan kemojo tapai yang telah habis terjual sehingg sisa 5 kemojo durian lagi. Selain itu, kue lainnya ada donut, martabat, bolu gulung dan bronis.

Kalau sayo tengok, (Rayyan) itu tak lepas dari pengaruh orang tuo. Begitu hebatnyo didikan orang tuonyo, sayo petamo kali survei ke rumahnyo tak lamo si Rayyan balik ke rumah Assalamualaikum kemudian dengan wajah yang ceghah, gembira dio memberitahu ayah enaknyo ini kue laku enam tinggal satu. Sayo terharu melihat wajah dio, dengan kondisi sekarang ini ado anak-anak macam gitu,” kata H Rafe pula, Ahad (26/7/2020) petang.

Kepada H Rafe, orang tua Rayyan menjekaskan bahwa mereka sengaja mendidik anak-anak mereka untuk belajar hidup mandiri, berwirausaha yang tanpa paksaan. ”Jiko emak bapak mendidik anak-anak secara betul sesuai agama, insya Allah banyak yang akan muncul (Rayyan) lainnyo," sebut Rafe. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww