Kapolres Bengkalis Siap jika Disuruh Mengajar di Pesantren Bequranic

Kapolres Bengkalis Siap jika Disuruh Mengajar di Pesantren Bequranic

Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan menyerahkan bantuan ke Pesantren Bequranic.

Senin, 13 Juli 2020 20:32 WIB
Junaidi
BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan SIK MT bersilaturahmi ke pesantren Bengkalis Quran Center (Bequranic) yang berlokasi di Jalan Utama Dusun Kampung Parit, Pangkalan Batang Barat Bengkalis Riau, Senin (13/7/2020) siang. Silaturahmi yang dijalin ini setelah Kapolres AKBP Hendra Gunawan melakukan konferensi pers tentang keberhasilan pengungkapan kasus tindak pindana narkoba jenis sabu seberat 14,5 kilogram pada Sabtu (11/7/2020) pada 11 Juli 2020 kira-kira pukul 16.30 WIB di Jalan Jenderal Sudirman Desa Pangkalan Jambi Kecamatan Bukit Batu, kemarin.

”Tujuan utama silaturahmi ini yang pertama adalah silaturahmi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat), artinya saya ingin ketemu dengan masyarakat, otomatis dengan para ustaz (ustazah, red) yang ada di sini karena penting buat saya adalah bagi masyarakat untuk memberikan pembelajaran soal mental, akhlak. Saya ingin melihat juga perkembangan di Bengkalis ini para ustad yang mungkin terdampak Covid-19, bagaimana pembangunan dan lain sebagainya," kata kapolres didampingi Kasat Intel AKP Deni Afrial SPi MH kepada potretnews.com, Senin (13/7/2020) siang.

Dia datang memberikan motivasi, gambaran dan masukan bagaimana membangun Kabupaten Bengkalis ini melalui tingkat akhlak dan mental yang baik. Lebih lanjut, kapolres yang pada 2006 silam pernah bertugas di kabupaten yang berjuluk Negeri Junjungan ini menuturkan, dibandingkan tahun 2006 dengan 2020 sekarang, dirinya melihat mungkin ada sesuatu hal yang terjadi krisis mungkin terjadi krisis mental, mungkin juga terhadap pimpinan dan sebagainya.

Perkembangan yang ada menurut kapolres justru terjadi kemunduran, sebagai contoh terjadinya peningkatan kasus narkoba yang cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bukan lagi (barang buktinya seberat, red) pengedarnya gram graman tapi justru yang ada di Bengkalis ini justru sudah kilo-kilo bahkan ratusan kilo sehingga ini menjadi sebuah krisis yang bisa membahayakan Bengkalis khususnya.

”Generasi-generasi Bengkalis ini apabila sudah terkontaminasi dengan narkoba dalam hal ini sabu tentunya akan berbahaya bagi visi misi Kabupaten Bengkalis kedepannya,” tutur kapolres yang serah terima jabatan pada Senin (18/5/2020) lalu.

Kata kapolres, kalau dulu pesantren itu kesannya adalah sekolah buangan tempat menampung siswa atau pindahan dari sekolah lain. Orang bandel-bandel baru di pesantren sekarang ini mulai mengubah mindset orang tua justru pesantren yang jadi idola. Inilah yang memotivasi kita juga, ayo kita sekolah di pesantren, ayo kita belajar agama karena dengan agama tentunya kita bisa membangun negeri.

”Saya minta kerjasama dari seluruh masyarakat, seluruh alim ulama, para dai para ustaz, mari kita sama-sama membangun akhlak masyarakat ini. Setiap kita mempunyai elemen dakwah masing-masing. Saya polisi mungkin beda dakwah dengan para ustaz, tapi mari kita sama-sama membangun dengan akhlak yang baik supaya negeri ini menjadi baik,” ajak kapolres di akhir wawancara yang saat bincang-bincang bersama pihak Bequranic menyatakan kalau suruh mengajar dirinya siap.

Mendengarkan pernyataan Kapolres AKBP Hendra Gunawan yang siap mengajar, Pimpinan Bequranic Ustaz Suhaimi memberikan akan menghubungi kepala sekolah untuk menyiapkan pelajaran yang bisa beliau ajarkan

Suhaimi menyampaikan apresiasi atas kedatangan kapolres. ”Ini adalah takdir dari Allah Swt datangkan kapolres ke sini. Dengan ini supaya kami tetap lebih giat lagi, lebih rajin lagi dalam membangun negeri,” pungkas Suhaimi setelah mengantarkan Kapolres ke mobil dinasnya kala hujan deras siang itu.

Sebelumnya, Ustaz Suhaimi di hadapan Kapolres AKBP Hendra Gunawan menyampaikan tujuan pesantren yang santrinya ada dari Medan, Pekanbaru, Padang, Malaysia selain dari daerah sekitar dengan jumlah 231 pelajar SMP dan 73 SMA, berasrama 500-an orang santri/santriwati, nonformal sekolah di luar dan mondok 30-an orang (tingkat SD, SMP, SMA dan mahasiswa) tersebut yaitu ingin menuntaskan buta aksara Alquran. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww