Home > Berita > Inhil

Sekda Inhil Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Kota Tembilahan bersama BI

Rabu, 08 Juli 2020 21:52 WIB
Redaksi
sekda-inhil-hadiri-rakor-pengendalian-inflasi-kota-tembilahan-bersama-biFoto bersama usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Kota Tembilahan bersama Bank Indonesia, Rabu (8/7/2020) di Pekanbaru.

TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau H Said Syarifuddin SE MP MSn menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Kota Tembilahan bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau, Rabu (8/7/2020) di Ruang Excellent lantai 2 di Kantor Perwakilan BI di Jalan Jendral Sudirman Nomor 464 Pekanbaru.

Said Syarifuddin yang juga selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Inhil hadir pada rakor ini sebagai tindak lanjut dari hasil High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Riau pada 18 Mei 2020 lalu.

Berdasarkan hasil pantauan BPS Kabupaten Inhil, pada bulan Juni 2020 Kota Tembilahan tercatat sebagai daerah yang mengalami inflasi tertinggi di Sumatera dengan angka 1,13 persen dari Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,86.

Tingkat inflasi tahun kalender Juni 2020 sebesar 2,91 persen dan tingkat ikhlas tahun ke tahun (Juni 2020 terhadap Juni 2019) sebesar 2,99 persen.

Inflasi Juni tersebut bersumber dari kelompok makanan terutama daging ayam ras dan olahan makanan dari ayam akibat kurangnya supply ayam dari peternak. Melihat tingginya angka inflasi ini, sekda mengungkapkan bahwa fenomena tersebut harus segera ditangani, terutama bahan pokok sebagai sumber inflasi.

”Karena inflasi yang tinggi itu ada di bahan makanan, seperti beras, sayur-sayuran, cabe, bawang. Semua ini pasokan dari luar, tentunya tergantung dari daerah penghasil dan halus distribusi. Kita berharap ke depannya bisa stabil," ujar sekda saat dimintai keterangan.

Dari hasil rapat, diungkapkan sekda, langkah awal untuk mengatasi inflasi ini ialah dengan mengembangkan potensi di daerah itu sendiri, seperti cabe dan padi.

”Kita juga diikutkan untuk lomba penanganan inflasi daerah se-Indonesia. Kita dibimbing oleh BI dan Pemerintah Provinsi Riau untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan," pungkasnya.

Sementara, Kepala BI Perwakilan Provinsi Riau mengungkapkan tujuan dilaksanakan rapat, ialah untuk mengevaluasi perkembangan harga barang kebutuhan pokok, dan antisipasi kenaikan harga serta inflasi yang akan berpotensi terjadi nantinya.

”Kota inflasi di Riau ada 3, Dumai, Pekanbaru, dan Tembilahan. Dumai dan Pekanbaru inflasinya relatif aman selama 6 bulan ini. Inhil ini yang menjadi perhatian kami, karena di Tembilahan inflasinya luar biasa mencapai 3 persen,” ucapnya.

Yang dikhawatirkan, imbuh Kepala BI Perwakilan Provinsi Riau, ketika musim kemarau, karena saat musim kemarau sering terjadi kenaikan harga bahan pokok, sehingga dikhawatirkan inflasi akan berlanjut.

Turut hadir dalam rapat itu pejabat yang tergabung dalam TPID Kabupaten Inhil, yaitu; Plt Kadis Perikanan, Plt Kadis Perdagangan dan Perindustrian, serta Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Inhil. (adv/diskominfopers inhil)

Kategori : Inhil, Pemerintahan
wwwwww