Home > Berita > Umum

Selama Maret hingga Awal Juni, Limbah Medis Penanganan Covid-19 Capai 1.108 Ton

Selama Maret hingga Awal Juni, Limbah Medis Penanganan Covid-19 Capai 1.108 Ton

Gambar hanya ilustrasi/ASUMSI

Rabu, 24 Juni 2020 16:08 WIB

JAKARTA, POTRETNEWS.com — Kementeria Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mencatat limbah medis atas penanganan Covid-19 di seluruh Indonesia mencapai 1.108,54 ton selama Maret hingga 8 Juni.

Sebagaimana diketahui, kasus positif virus corona di Indonesia kali pertama kali muncul pada awal Maret lalu. ”Limbah Covid-19 lebih dari 1.100 ton. Mungkin saat ini mencapai 1.200 ton," kata Menteri LHK Siti Nurbaya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, Rabu (24/6/2020).

Secara rinci dikatakan Siti seperti dikutip dari katadata.co.id, limbah terbanyak berada di region II, yaitu Jawa. Limbah di lima provinsi di Jawa mencapai 478,18 ton. Lalu, disusul region II Bali dan Nusa Tenggara yang mencapai 200,36 ton.

Selanjutnya, limbah di Kalimantan mencapai 168,76 ton, Sumatera 147,62 ton, Sulawesi 94,894 ton, dan Maluku-Papua 18,73 ton. Dengan banyaknya limbah penanganan pandemi corona, kementerian telah menggelar rapat koordinasi regional dengan seluruh pemda.

Ada sejumlah kesepakatan yang dicapai dari rapat ini. Untuk Jawa, pemda menindaklanjuti Surat Edaran Menteri LHK 02/2020 dengan menerbitkan Surat Edaran Gubernur ke kabupaten atau kota.

Kemudian, mekanisme penanganan limbah dilakukan melalui titik kumpul. Sedangkan biaya pengelolaan limbahnya lewat tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Lalu di Nusa Tenggara Timur (NTT), pengolahan limbah Covid-19 dilakukan di pabrik semen. ”Bali dan Nusa Tenggara belum terdapat jasa pengolah limbah medis," pungkas Siti. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww