Kapolda Riau: Unilak Sangat Siap Cegah Karhutla

Kapolda Riau: Unilak Sangat Siap Cegah Karhutla

Suasana pelatihan penanggulangan karhutla serta pencegahan kebakaran gedung, di kampus Unilak, di Rumbai, Selasa (25/2/2020).

Rabu, 26 Februari 2020 07:26 WIB
Akham Sophian
PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru menggelar pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta pencegahan kebakaran gedung sebagai wujud mendukung program pemerintah mencegah karhutla di Riau, di kampusnya, di Rumbai, Selasa (25/2/2020). Bekerja sama dengan PTR RAPP, pelatihan yang dibuka oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution diikuti oleh 200 mahasiswa dan 50 anggota sekuriti serta pegawai Unilak.

Saat pelatihan, peserta terlihat serius mendengarkan materi yang disampaikan instruktur di antaranya pengetahuan tentang gambut, peralatan pemadam, dan teknik dan strategi memadamkan api.

Wakil Gubernur (Wagub) Edy Natar dalam arahannya mengatakan, wilayah Riau yang luasnya 8. 815 ribu hektar (ha) memiliki sebaran gambut lebih kurang 5 juta ha atau setara 57 persen dari seluruh luas provinsi ini.

Hal itu menurut Edy membuat potensi karhutla menjadi tinggi. Dia menceritakan pada 2019 situasi karhutla sangat luar biasa. Selama bencana asap, pemprov sudah berupaya yang terbaik untuk usaha penanggulangan. Tidak mengenal hari libur, baik Manggala Agni, BPBD termasuk relawan. Langkah lain dengan menggelar operasi penanggulangan karhutla.

Kata wagub, sekarang statusnya Siaga Darurat yang ditetapkan mulai 11 Februari hingga 31 Oktober 2020 di seluruh Riau. Sebelumnya status tersebut sudah ditetapkan di Bengkalis Dumai dan Siak. Dengan demikian semua unsur bisa leluasa mengambil langkah untuk penanggulangan. Sebab penyelesaian bencana asap tidak bisa dilakukan secara parsial. Harus bersama-sama. Menurut dia, apa yang dilakukan hari ini juga bagian dari efektivitas penanggulangan karhutla. Artinya kita sudah mmelakukan yang terbaik.

”Pada 2019, titik api tidak pernah lebih tinggi dari Sumsel dan Jambi. Tapi gaungnya asap paling besar ada di Riau. BMKH mengatakan angin bertiup dari selatan ke utara. Kondisi angin kemudian membelok, sampai di Riau dia berhenti. Titik api kecil, asap besar. Ini tidak mudah kita beri pemahaman, tapi faktanya masyarakat merasakan asap itu tebal. Lalu kita membangun komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jambi dan Sumsel untuk bersinergi menanggulangi karhutla,” papar wagub.

Sementara itu Kapolda Riau Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi mengapresiasi Unilak yang dilihatnya sudah sangat siap dalam upaya pencegahan karhutla. Apalagi, menurutnya, saat ini secara nasional terdapat 11 titik api, 6 di antaranya berada di Riau. Masyarakat daerah ini tentu sudah tidak mengharapkan lagi bencana karhutla.

Disampaikan kapolda, relawan yang dikirim ke lokasi sudah memperoleh pelatihan dari instruktur berpengalaman. Sebanyak 11 orang relawan diberangkatkan pada Senin, 24 Februari 2020, menuju Pulau Rupat, Bengkalis guna memadamkan api di lahan gambut. ”Rekan-rekanlah relawannya, selamat bertugas dan berlatih, kita bertemu di lapangan,” kata kapolda.

Terlihat hadir pada kegiatan antara lain; Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Rektor Unilak Dr Junaidi SS MHum, jajaran wakil rektor, dekan, dan GM SHR PT RAPP Wan Jakh Anza. **

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww