Jumat hingga Sabtu, Kualitas Udara di Pekanbaru Masih Berbahaya

Jumat hingga Sabtu, Kualitas Udara di Pekanbaru Masih Berbahaya

Kualitas udara masih terpantau berbahaya di papan ISPU Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (21/9/2019). (KOMPAS.com)

Sabtu, 21 September 2019 22:25 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kualitas udara di Pekanbaru, Riau, masih di level berbahaya, Sabtu (21/9/2019). Level berbahaya ini telah terjadi sejak Jumat (20/9/2019) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Hal itu terlihat pada papan indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau.

Malam ini, kira-kira pukul 19.00 WIB, kualitas udara masih di angka 500. Arus lalu lintas di malam Minggu ini juga tampak tak begitu padat dibandingkan dengan hari sebelum kabut asap menyelimuti Riau.

Biasanya, arus lalu lintas di kawasan Jalan HR Soebrantas selalu padat dan macet. Rozi (29), salah seorang pengendara sepeda motor yang diwawancarai Kompas.com, mengaku keluar rumah hanya jika ada keperluan mendesak.

”Tadi saya sama istri keluar untuk mencari kebutuhan dapur, karena besok saya mau kerja. Jadi terpaksa keluar juga walau udara udah bahaya. Kalau enggak terpaksa enggak keluar,” ucap Rozi.

Usia belanja kebutuhan dapur, dia langsung pulang ke rumah di Jalan Pandau, Pekanbaru. Rozi dan istri mengenakan masker untuk mencegah dampak udara berbahaya.

”Kalau enggak pakai masker sesak napas. Asapnya tebal, mata perih," ujar Rozi. Pengendara sepeda motor lainnya, Akmal (33) mengatakan, semua anggota keluarganya diwajibkan menggunakan masker untuk menghindari dampak langsung dari kabut asap yang tidaks sehat.

”Sebenarnya enggak mau keluar tadi, tapi ada yang perlu dibeli, anak-anak jadi mau ikut. Kalau enggak ada perlu enggak sanggup (keluar), karena udara berbahaya," kata Akmal.

Akmal dan keluarganya bahkan berencana pindah sementara ke Sumatera Barat (Sumbar) karena asap semakin hari semakin pekat dan membahayakan. ”Kalau asap belum hilang, awal bulan depan istri dan anak-anak saya ungsikan ke Sumbar. Tapi, mudah-mudahan aja asap cepat hilang," kata Akmal.

Memasuki pekan kedua, kabut asap masih menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Kualitas udara masuk dalam level berbahaya. Kabut asap berdampak terhadap kesehatan.

Warga mengeluhkan sesak napas, batuk, iritasi mata, pusing dan muntah-muntah. Sementara tim Satgas Karhutla Riau hingga kini juga terus berupaya memadamkan api.

Namun, asap di Pekanbaru tidak hanya karena karhutla di Riau saja, tapi juga asap kiriman dari karhutla di Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel). ***

Berita ini telah tayang di kompas.com dengan judul "2 Hari Kualitas Udara di Pekanbaru di Level Berbahaya"

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Lingkungan, Pekanbaru
wwwwww