Kualitas Udara Sudah Berbahaya karena Asap Karhutla, Satu Juta Warga Pekanbaru Terancam ISPA

Kualitas Udara Sudah Berbahaya karena Asap Karhutla, Satu Juta Warga Pekanbaru Terancam ISPA

Sejumlah gedung di Pekanbaru seakan menghilang saat kabut asap terjadi di Pekanbaru. (GATRA.com)

Jum'at, 13 September 2019 13:28 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau membuat 1 juta warga Kota Pekanbaru terancam terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Sebab sejak dua hari belakangan Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) sudah menunjuk angka 300. Ini artinya, level kesehatan udara di Pekanbaru sudah masuk kategori berbahaya.

Menurut pemangku adat di Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru, Said Usman Abdulah, efek karhutla di Kota Bertuah sudah bisa dikatakan bencana kemanusian. Oleh sebab itu dia berharap aparatur pemerintah menyikapi situasi ini dengan seksama.

”Kita minta pemerintah merespons persoalan ini, apakah itu dengan mengevaluasi perusahaan yang terlibat, sebab selama ini kebakaran lahan skala besar hanya mampu dilakukan oleh perusahaan. Ada baiknya pemerintah pusat menunjukan sokongan kepada daerah yang kini sedang dilanda kabut asap," katanya, Jumat (13/9/2019).

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Pekanbaru itu menambahkan, sebagai Lembaga Adat pihaknya juga memiliki kewajiban moral untuk menyuarakan keresahan masyarakat.

”Lembaga Adat juga menjadi tempat untuk mengadu bagi masyarakat. Tentu kita punya tanggung jawab moral untuk menyuarakan," ujarnya.

Pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru pada Jum'at pagi (13/9), ada 239 hotspot terdeteksi di Riau, dari jumlah itu 177 titik dipastikan adalah titik api lantaran level confidencenya sudah di atas 70 persen. Sementara jarak pandang di kota Pekanbaru hanya 300 meter.

Terpisah Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, mengungkapkan hingga saat ini pemerintah baik pusat dan daerah sedang berupaya membereskan persoalan karhutla di Riau. Purnawirawan jenderal bintang 1 ini menambahkan saat ini ada ribuan pasukan dikerahkan untuk memadamkan api.

”Jumlah kekuatan kita itu lebih dari 5.800 orang gabungan TNI Polri dan masyarakat peduli api. Ada juga upaya non fisik seperti berdoa. Permasalahannya titik api itu bukan cuma di kita, di daerah tetangga juga ada Jambi dan Sumatera Selatan), dan angin bertiup dari sana ke sini," sebutnya.

Hingga kini sejumlah aktivitas warga di kota Pekanbaru terhenti sementara. Sejumlah sekolah diketahui sudah meliburkan para murid. Begitu juga dengan beberapa kampus yang memilih menghentikan aktivitas.

Dinas Kesehatan Provinsi RIau mencatat 4.306 orang sudah menderita ISPA pada bulan September. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah.

Untuk diketahui, pada 2017 penduduk Kota Pekanbaru berjumlah 1.091.088 jiwa. Informasi itu disampaikan Wakil Wali Kota Ayat Cahyadi saat membuka Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru dengan tema ”Penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan daerah Kota Pekanbaru 2018-2023” pada Senin (27/8/2018). ***

Berita ini telah tayang di gatra.com dengan judul "Satu Juta Warga Pekanbaru Terancam ISPA"

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Lingkungan, Pekanbaru
wwwwww