Home > Berita > Riau

Dua Kabupaten di Bali Jadi Lokasi Studi Pemkab Siak

Dua Kabupaten di Bali Jadi Lokasi Studi Pemkab Siak

Bupati Siak Alfedri (kanan) menyerahkan cinderamata kepada Staf Ahli Bupati Tabanan.

Sabtu, 22 Juni 2019 19:59 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau melakukan studi ke dua kabupaten di Provinsi Bali, Sabtu (22/6/2019). Kedua kabupaten itu yakni  Tabanan dan Badung. Sejumlah pejabat pun diberangkatkan ke Bali guna mengetahui cara kedua kabupaten itu mengelola beberapa sektor pembangunan, khususnya bidang pelayanan publik dan kepariwisataan. Sebab, kedua kabupaten itu diketahui sangat unggul mengelola kedua sektor tersebut.

Pemkab Siak pun membagi dua kelompok. Pertama kelompok yang dipimpin langsung Bupati Siak Alfedri ber-studi ke Kabupaten Tabanan. Kemudian kelompok kedua yang dipimpin Sekda Siak Tengku Said Hamzah studi ke Kabupaten Badung.

Menurut Alfedri, dipilihnya Kabupaten Tabanan yang memiliki 10 Kecamatan, 133 Desa, 814 Banjar Dinas, 348 Desa Adat dan 933 Banjar Adat tersebut menjadi lokasi studi karena Inovasi di daerah ini unggul dibandingkan daerah lainnya di Provinsi Bali. Bahkan, daerah ini ditetapkan sebagai lumbung padi di Provinsi Bali.

"Di sini kita belajar dan mengamati berbagai program pelayanan masyarakat dan pelayanan publik yang nantinya akan diterapkan di Kabupaten Siak. Setelah pulang dari sini, kita langsung adakan pertemuan dan evaluasi sebagai tindak lanjut kegiatan studi ini," kata Alfedri.

Alfedri mengatakan, sebagai kabupaten yang baru menginjak usia 20 tahun pada Oktober mendatang, Pemkab Siak selalu komit meningkatkan kualitas pelayanan publik lewat beragam inovasi pembangunan.

"Semoga dengan adanya kunjungan ini, ke depan kita terus mampu meningkatkan kinerja dan pelayanan lebih baik lagi kepada masyarakat," kata dia.

Menurut Alfedri, pejabat yang di bawa studi ke daerah itu setidaknya telah mencatat beberapa skema dan pola kebijakan yang akan diterapkan nanti di Kabupaten Siak.

Misalnya, terkait pembangunan infrastruktur jalan secara mandiri, layanan angkutan anak sekolah, penanganan ketahanan pangan dan diverifikasi pangan di areal pariwisata, manajemen pengelolaan kabupaten sehat serta pengelolaan dan pengaturan penempatan dalam bentuk Perda Perlindungan Tenaga Kerja Lokal.

“Termasuk juga soal pengembangan varietas tanaman kopi, pemanfaatan sampah dan pengelolaan bank sampah, penerapan sasaran kinerja pegawai, peternakan untuk meningkatkan kesejahteraan pengembangan masyarakat, pengelolaan warisan budaya dunia subak, tata ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, serta pembinaan kampung proklim,” terangnya.

Hal yang sangat menarik dari hasil studi ini, kata Alfedri, soal pengelolaan sampah. Dimana Kabupaten Tabanan sudah sangat maju dalam menerapkan kebijakan pengurangan penggunaan plastik melalui Peraturan Gubernur Bali tentang pembatasan penggunaaan plastik. Selain itu kehidupan masyarakat di sini masih sangat berpengaruh oleh aturan-aturan adat istiadat.

“Misalnya sedotan minuman disini sudah tidak lagi dari plastik, tapi dari bambu atau stenlesstel. Saat belanja di supermarkat, tidak lagi menenteng kantong plastik, sudah membawa tas sendiri dari rumah. Demikian juga penyelenggaraan pemerintah adat telah berjalan turun temurun, sehingga hukum adat lebih kuat dan ditaati masyarakat ketimbang hukum formal,” kata Alfedri.

Di tempat terpisah, hasil studi yang dipimpin Sekda Siak Tengku Said Hamzah, sejumlah pejabat dari Siak mempelajari beberapa hal di Kabupaten Badung khususnya terkait penerapan tunas integritas dan budaya integritas, kerjasama pemanfaatan daerah tujuan wisata, perencanaan pariwisata desa, pengelolaan dan penyelenggaraan Smart City serta penyelenggaraan Lembaga Adat di Desa.

“Selain itu, di sana kita juga mempelajari bagaimana proses verifikasi dan validasi Basis Data Terpadu (BDT) penduduk miskin, penyusunan anggaran berbasis kesejahteraan gender, pengelolaan perpustakaan desa, pengembangan pariwisata tingkat desa dan kecamatan, pelaksanaan tugas-tugas penanggulangan bencana, pembinaan kepemudaan berbasis adat istiadat, pengelolaan pasar pariwisata, pembinaan pengrajin souvenir serta pembinaan pencalang terkait keamanan dan ketertiban wilayah. Insyaallah, semua yang kita pelajari di sini akan kita terapkan di Siak,” kata Hamzah.

Perlu diketahui, selain studi ke dua derah itu, Bupati Siak Alfedri membawa sejumlah pejabat ke Bali untuk mempromosikan wisata di Siak dalam Festival Pusaka Nusantara VII dan Rakernas JKPI 2019 yang dilaksanakan di Amlapura Kabupaten Karangasem, Bali. ***

Kategori : Riau, Siak, Umum
wwwwww