Home > Berita > Riau

Lahan Tidur yang Terabaikan di Kampung Tengah Siak, Hasilkan 5 Ton Padi per Hektar

Lahan Tidur yang Terabaikan di Kampung Tengah Siak, Hasilkan 5 Ton Padi per Hektar

Ilustrasi tanaman padi.

Selasa, 12 Februari 2019 18:57 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Kelompok tani Semangat Baru Kampung Tengah, Kecamatan Mempura, Siak, Riau, melakukan panen perdana. Petani di daerah itu sukses mengubah lahan tidur jadi pesawahan dengan varietas unggulan padi Gogo. Sebelumnya, lahan tersebut dinilai tidak layak dijadikan pesawahan, lantaran setiap musim banjir, pasang surut tiba dari Sungai Siak.  Selain itu, kontur tanah di daerah itu juga selalu tergenang air. Namun saat ini keraguan itu terbantahkan dengan hasil 5 ton gabah padi dalam satu hektar yang diperoleh kelompok tadi di daerah tersebut.

"Alhamdullilah, kita sudah panen. Panen ini masa tanam bulan November 2018," kata seorang petani padi di Kampung Tengah, Purwanto, Selasa (12/2/2019).

Menurut Purwanto, menuju panen perdana ini bukan tanpa kendala. Hama burung merupakan tantangan utama yang harus ditaklukkan oleh petani di daerah tersebut.

"Kita harap, kedepannya petani di sini diberikan bantuan jaring. Selain itu, bantuan alat mekanisasi pembersihan lahan untuk cetak sawah baru dan pengairan juga kita harapkan," kata dia.

Purwanto mengatakan, kesuksesan panen perdana ini juga tidak terlepas dari dorongan dan motivasi Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kabupaten Siak dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau.

"Bibit padi Gogo ini kita peroleh dari BPTP Riau. Sebab, areal tanam kelompok tani di sini masuk dalam lahan percontohan (Demplot) padi Gogo BPTP," terang Purwanto.

Semantara itu, Kepala BPTP Provinsi Riau Nana Sutrisna mengatakan, areal percontohan di Kampung tengah merupakan bagian dari upaya menyebarluaskan informasi teknologi pertanian varietas padi Gogo.

Bahkan varietas jenis itu, kata Nana, sudah banyak ditanam di sejumlah wilayah di Kabupaten Siak, mulai dari Inpago 9, Inpago 10, Inpago 11, Rindang 1 dan Rindang 2.

“Inpago ini merupakan varietas inbrida padi Gogo yang dikhususkan untuk lahan kering, tidak perlu ada irigasi. Untuk jenis bibit yang dipanen di Kampung Tengah ini Inpago 9, rasa nasinya tidak terlalu pulen dan tidak terlalu keras,” kata Nana.

Nana juga menyebut, penanaman padi jenis Inpago 9 ini, jawaban dari masalah pemilihan tanaman sela yang dihadapi petani sawit saat replanting.

“Ini bisa dijadikan solusi bagi petani sawit untuk memperoleh penghasilan di masa replanting. Termasuk juga tanah di kampung ini, kalau diolah dengan baik, dan petaninya juga semangat, Insya Allah bisa menghasilkan," kata dia.

Bupati Siak Syamsuar yang hadir  panen perdana itu mengapresiasi langkah yang dilakukan para petani memanfaatkan lahan tidur menjadi pesawahan.

"Ini baru cocok dengan nama kelompok tani-nya, dengan Semangat Baru bisa panen padi 5 ton lebih," kata dia.

Menurut Syamsuar, jika jeli memanfaatkan lahan tidur, dapat menambah penghasilan. Ia berharap kisah sukses petani di Kampung Tengah ini dapat menginspirasi masyarakat daerah lainnya untuk tidak pesimis dalam memanfaatkan lahan sekitar yang dianggap tak produktif.

"Selagi kita mau bekerja dan berusaha, Insya Allah akan diberi rizki," kata Syamsuar.

Syamsuar juga mengatakan, untuk membangun ketahanan pangan, memang harus nyata dimulai dari kampung-kampung. Jika setiap kampung punya lahan pertanian dan perkebunan, program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah dapat segera terwujud.

"Kalau semua kampung seperti Kampung Tengah Kecamatan Mempura ini, program kemandirian dan ketahanan pangan tak sulit diwujudkan," ujar Syamsuar. ***

Kategori : Riau, Siak, Umum
wwwwww