Home > Berita > Umum

Polisi dan Sejumlah Ormas Islam Terlibat ”Adu Mulut” Sengit di Depan MP Club Pekanbaru

Polisi dan Sejumlah Ormas Islam Terlibat ”Adu Mulut” Sengit di Depan MP Club Pekanbaru

Massa gabungan Ormas Islam di Pekanbaru mendatangi MP Club, Sabtu dini hari terkait aktivitas di sana yang dinilai tidak menghormati umat Islam yang melaksanakan ibadah di Bulan Ramadan. (foto: goriau.com)

Sabtu, 17 Juni 2017 13:16 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Sejumlah Ormas Islam dan majelis taklim mendatangi tempat hiburan malam MP Club, dibilangan Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Sabtu (17/6/2017) dini hari. Kedatangan mereka untuk memberikan imbauan wali kota kepada pengelola, menyangkut jam operasional hiburan malam selama Bulan Ramadan.

Massa yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru, Front Pembela Bumi Lancang Kuning dan majelis taklim ini merasa perlu memberikan imbauan walikota tersebut, lantaran MP Club Dinilai tidak menghormati umat Islam yang melaksanakan ibadah di Bulan Ramadan.

Beralasan, lantaran sudah berkali-kali mereka mendapati MP Club buka, bahkan melewati jam operasional yang sudah ditentukan. Belum sampai bertemu pengelola, aparat kepolisian dari Polresta Pekanbaru yang mendapat laporan adanya massa akhirnya datang dan berupaya menengahinya.

Dari sana kemudian adu mulut terjadi. Aparat meminta massa agar membubarkan diri. Sedangkan Ormas gabungan tetap dengan maksud kedatangan mereka di awal, yakni menyampaikan imbauan walikota tersebut secara langsung kepada pengelola MP Club. Keributan kecil ini berlangsung di pagar masuk hiburan malam tersebut.

"Kita ke sini bukan ingin berbuat apa-apa, bukan merusuh, merusak atau gimana. Hanya memberikan imbauan walikota buat pengelola MP Club, agar mereka membacanya dan mematuhi. Semestinya mereka juga harus tutup, patuh dan taat, sehingga Ramadan ini betul-betul berkah dan penuh kesucian," kata Husni Thamrin, Ketua FPI Pekanbaru, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Dia juga mempertanyakan, apakah benar MP Club ini berada dalam fasilitas hotel, sehingga bisa tetap buka dengan jam operasional yang sudah ditentukan. "Anggaplah benar, namun kenyataannya mereka tutup sering lewat waktu, padahal sudah jelas dalam imbauan walikota tersebut," ucapnya.

Senada dengan itu, Ketua Front Pembela Bumi Lancang Kuning Muhammad Khalid Tobing melanjutkan, meski upaya mereka kali ini tak berhasil menemui pengelola untuk menyampaikan langsung imbauan itu, pihaknya tetap akan memonitoring MP Club, khususnya soal jam operasional mereka.

Hal yang sama, terangnya, juga akan dilakukan terhadap tempat-tempat hiburan malam lainnya di Kota Pekanbaru. "Pasti, kita akan terus memonitor tempat-tempat ini, agar jangan sampai imbauan walikota tersebut diabaikan. Kita juga akan koordinasi dengan kepolisian dan Satpol PP," ujar dia.

Keributan kecil di MP Club tersebut sempat jadi tontonan sejumlah orang yang kebetulan berada di sana dan juga pengguna jalan yang melintas. Setelah disuruh bubar, massa gabungan ini pun akhirnya meninggalkan MP Club. ***

Editor:
Hanafi Adrian

Kategori : Umum, Pekanbaru, Riau
wwwwww