Home > Berita > Umum

Kepala Lapas Diduga Raba Dada Tahanan Wanita, Ratusan Napi Bukittinggi Ngamuk

Kepala Lapas Diduga Raba Dada Tahanan Wanita, Ratusan Napi Bukittinggi Ngamuk

Ratusan narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bukittinggi mengamuk, Kamis (23/2/2017)siang. (foto: iNewsTV)

Jum'at, 24 Februari 2017 06:06 WIB
BUKITTINGGI, POTRETNEWS.com - Ratusan narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bukittinggi mengamuk, Kamis (23/2/2017) siang. Kemarahan ratusan napi dipicu tindakan tidak senonoh Kepala Lapas (Kalapas) Klas II Bukittinggi Lisabetha Hardiarto yang diduga meraba dan meremas dada seorang tahanan wanita. Ratusan napi Lapas Bukit Tinggi mengamuk sekira pukul 12.00 WIB. Mereka berteriak-teriak dan menggedor-gedor teralis besi tahanan. Suasana lapas pun menjadi gaduh dan panas karena para napi sudah emosi.

Untuk meredam kemarahan para napi, demikian ditulis dalam laman sindonews.com yang dilansir potretnews.com, personel Satuan Pengendali Massa (Dalmas) Polres Bukittinggi dikerahkan ke Lapas Bukit Tinggi. Kemarahan para napi pun akhirnya bisa diredam dan polisi berjanji mengusut kasus dugaan pecehan seks ini.

Afrianto, seorang narapidana menyebutkan, pelecehan seks yang diduga dilakukan oleh Kalapas Lisabetha Hardiarto kepada Vani (18), seorang tahanan wanita kasus narkoba sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah mendapat pelecehan seks, Vani masuk ke sel tahanannya sambil menangis.

“Saat ditanyai teman sesama tahanan, Vani mengaku payudaranya kembali diremas kalapas saat disuruh mencuci piring di toilet di samping ruang kalapas. Pelecehan kali ini sudah yang kesekian kali dialami Vani,” kata Afrianto.

SIMAK:

. Limbah PT Inti Indosawit Subur (Asian Agri Group) Diduga Terus Cemari Sungai di Tanjungpauh Kuansing

. Drama Birokrasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Senapelan yang Menguras Kesabaran

. Berita Perbankan dengan Judul SKANDAL Rp500 MILIAR, Bank Riau Kepri Terancam Bangkrut?, Ternyata Pernah Dimuat Media Terkemuka di Indonesia pada November 2014

Sementara itu Kalapas Bukittinggi Lisabetha Hardiarto mengatakan, untuk mengamankan suasana kericuhan yang terjadi, dia tidak mau membantah tuduhan pelecehan yang diarahkan kepadanya. Dia menjelaskan, tidak meminta secara khusus kepada Vani untuk membantunya membersihkan piring dan gelas kotor di ruangannya.

“Namun, Vani datang ke ruangan dan saya suruh ke toilet untuk bersih-bersih piring dan gelas. Saat itu Vani mungkin tersentuh oleh saya dan dia tidak diterima. Saya sudah dilaporkan ke polisi dan menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum untuk menyatakan apakah perbuatan saya salah atau tidak,” ujarnya. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Umum, Peristiwa
wwwwww