Terbakar Jelang Salat Subuh, Rumah Warga Desa Tanjung Tebingtinggi Barat Kepulauan Meranti Rata dengan Tanah

Terbakar Jelang Salat Subuh, Rumah Warga Desa Tanjung Tebingtinggi Barat Kepulauan Meranti Rata dengan Tanah

Rumah Sahar sedang terbakar. (foto: istimewa)

Rabu, 22 Februari 2017 09:56 WIB
SELATPANJANG, POTRETNEWS.com - Musibah baru saja menimpa keluarga keluarga Sahar (55) warga Dusun Lalang, Desa Tanjung, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Rumah kayu milik Sahar rata dengan tanah setelah dilalap api jelang Salat Subuh, Rabu (22/2/2017) sekira pukul 04.30 WIB. Berdasarkan laman GoRiau.com yang dilansir potretnews.com, kejadian itu bermula ketika istri Sahar yang bernama Seni Wati (52) hendak memasak air dan telah menghidupkan api di dapur. Perempuan yang bekerja sebagai petani karet itu sempat meninggalkan dapur setelah api mulai hidup. Dia pergi ke bagian belakang untuk menyiapkan segala sesuatu sebelum berangkat kerja.

Sementara Sahar yang terkena stroke ringan, sedang beristirahat bersama anak bungsunya bernama Putra di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar bunyi ledakan dari dapur rumah Sahar tempat Seni Wati memasak air. Api pun seketika terlihat menghanguskan dapur rumah kayu yang memang sudah sangat buruk itu.
Seni Wati pun berteriak sembari meminta pertolongan kepada tetangganya.

Pengakuan Eka, salah seorang tetangga Sahar, bangunan rumah kayu (milik Sahar) itu memang sudah mulai rusak dimakan usia. Sehingga, api yang menjalar dengan cepat membuat rumah rata dengan tanah.
"Yang bisa diselamatkan hanya 1 unit sepeda motor dan ijazah anaknya. Yang lain habis terbakar," kata Eka, Rabu (22/2/2017).

Hal sama juga disampaikan Kepala Desa Tanjung, Hambari. Dia menyebut, Seni Wati waktu itu memasak air untuk suaminya yang terkena stroke. Seni Wati sedang bersiap-siap hendak berangkat bekerja, menoreh (melait) karet.

Keluarga Sahar, menurut Hambari, selamat. Hanya saja, kaki Seni Wati mengalami luka bakar.
"Kita sedang membuat berita acara kebakarannya. Nanti kita kirim ke kecamatan untuk selanjutnya diteruskan ke dinas sosial," ujar Hambari. Selain itu, kata Hambari, melalui RT dan RW setempat, nantinya mereka akan memberikan bantuan seikhlasnya, dari warga untuk keluarga Sahar.

Saat ini, keluarga Sahar diungsikan ke rumah Leha, orang tua Seni Wati, yang tinggal tidak jauh dari TKP kebakaran. Leha, yang sudah renta juga terkena stroke berat. Menurut keterangan warga, Sahar tergolong keluarga yang kurang mampu. Berkali-kali ada upaya untuk memberikan Sahar rumah bantuan layak huni, namun belum juga terwujud.

Sahar yang sedang terkena stroke ringan itu memiliki 5 orang anak. Yaitu Roma, telah menikah dan tinggal di Dorak, Satdiah berstatus janda tinggal di Kota Batam, Yusuf sudah menikah tinggal di Tanjungbalai Karimun, Ipin belum menikah dan sedang bekerja di luar daerah, serta Putra yang masih sekolah. ***

Editor:
Farid Mansyur

wwwwww