Meski Penghitungan Sementara Incumbent Raih Suara Tertinggi, Ternyata Mayoritas Pemilih Pekanbaru ”Tak Inginkan” Firdaus-Ayat

Meski Penghitungan Sementara <i>Incumbent</i> Raih Suara Tertinggi, Ternyata Mayoritas Pemilih Pekanbaru ”Tak Inginkan” Firdaus-Ayat

Ilustrasi/Screenshot hasil hitung TPS (Form C1) Kota Pekanbaru di kpu.go.id.

Kamis, 16 Februari 2017 22:15 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Ketua Jurusan Ilmu Politik Pascasarjana FISIP Universitas Riau, Hasanuddin mengatakan, berdasarkan penghitungan suara (real count) dilakukan KPU secara online, memperlihatkan kecenderungan mayoritas pemilih di Kota Pekanbaru menginginkan perubahan dan pemimpin baru. Pasalnya, berdasarkan data yang masuk di https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t2/riau/kota_pekanbaru hingga Kamis, 16 Februari 2017, pukul 21.57 WIB, suara telah masuk mencapai 1.748 dari 1.796 TPS (97.33 persen).

Hasilnya, pasangan calon (paslon) incumbent atau petahana, Firdaus-Ayat Cahyadi hanya memperoleh 91.098 suara atau 33.01 persen, selebihnya, 66, 99 persen di antaranya memilih empat paslon lainnya.

"Ini artinya hampir 68 persen lebih pemilih di Pekanbaru menginginkan dipimpin pemimpin baru, inginkan perubahan, sedangkan 32 perssen lainnya petahana," kata Hasanuddin, Kamis (16/2/2017) dilansir potretnews.com dari riauonline.co.id.

Sebelumnya, pekan lalu, mahasiswa Pascasarjana FISIP Universitas Riau merilis hasil survei yang dilakukan pada 11-22 Januari 2017 silam dengan jumlah sampel 527 responden. Dari jumlah tersebut, margin of error 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode penarikan sampel digunakan adalah multistage random dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara tatap muka menggunakan kuisioner tertutup. Hasanuddin menjelaskan, ketika survei dilakukan mahasiswa pascasarjana tersebut, swing voters di atas 60 persen dan 49 persen responden masih merahasiakannya.

Selain itu, survei ini juga memperlihatkan responden akan memilih Pasangan Nomor Urut 1 Syahril-Zohrin (2 persen), Nomor 2 Herman-Defi (2 persen), Nomor 3 Firdaus-Ayat meraih 30 persen, Nomor 4 Ramli-Irvan (8 persen), dan Nomor 5 Ide-Said Usman (9 persen).

Berdasarkan persentase dan perolehan suara yang masuk ke KPU Pekanbaru hingga Kamis, 16 Februari 2017, pukul 21.57 WIB, Paslon 1 Syahril-Said Zohrin 21.091 suara (7.64 Persen), Nomor Urut 2 Herman Nazar-Defi Warman 45.699 suara (16.56 persen), Nomor 4 Ramli Walid-Irvan Herman 57.906 suara (20.98 persen) dan Dastrayani Bibra-Said Usman Abdullah 60.172 (21.80 persen)

"Dari jumlah merahasiakan itu, mayoritas enggan memilih incumbent atau petahana. Mereka memberikan suaranya ke paslon 1 sekira 5 persen, paslon 2 (15 persen), paslon nomor 3 (dua persen), paslon nomor 4 (13 persen), dan nomor 5 (12 persen)," kata penyandang gelar doktor ilmu politik Universitas Gajah Mada itu.

Andai, tutur Hasanuddin, swing voters ini digarap serius oleh pasangan calon, belum tentu petahana, Firdaus-Ayat bakal menang. Karena, ternyata responden kebanyakan elite masyarakat tersebut tidak memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru 2012-2017 ini. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww