Kata Kak Seto, Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru Hampir Sama dengan Tempat Kematian Angeline di Bali

Kata Kak Seto, Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru Hampir Sama dengan Tempat Kematian Angeline di Bali

Kak Seto didampingi Kanit PPA Polresta Pekanbaru, AKP Juniasti saat melihat langsung Panti Asuhan Tunas Bangsa, Jalan Bukitrahayu, Tenayanraya, Pekanbaru, Selasa siang. (foto: goriau.com)

Selasa, 31 Januari 2017 18:52 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Ketua LPA Pusat, Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto, mengaku prihatin melihat kondisi panti asuhan milik Yayasan Tunas Bangsa, Jalan Bukitrahayu, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru, Riau dan akan melaporkan hal ini ke Kementerian Sosial. "Waktu saya mengamati (panti) dari luar, sudah prihatin. Begitu masuk, mungkin 10 kali prihatinnya, karena sangat menyedihkan," kata Kak Seto, Selasa (31/1/2017) siang, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

"Ini (panti) sama saat saya meninjau tempatnya (mendiang) Angeline di Bali, sangat tida manusiawi, penuh dengan kotoran dan tidak layak. Seperti halnya di panti ini," imbuhnya.

Menyampaikan keprihatinannya, Kak Seto mendesak pihak kepolisian untuk memberikan sanksi tegas kepada pemilik Yayasan Tunas Bangsa, LN alias Lili yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kalau Angeline mungkin sudah besar, namun panti ini, bayi-bayi, balita yang diperlakukan sangat tidak manusiawi dan kita mendesak kepolisian untuk memberi sanksi keras," harapnya.

"Ditambah lagi, bantuan-bantuan dari penderma tidak diberikan terbaik untuk anak, malah anak-anak diberikan yang memang tidak layak untuk mereka," imbuhnya.

Bahkan Kak Seto mengungkapkan jika kondisi panti asuhan Tunas Bangsa, Jalan Bukitrahayu, Kecamatan Tenayanraya ini seperti tempat sampah dan sangat tidak layak untuk perkembangan anak-anak.

"Ini semacam tempat sampah, karena bau, pakaian, mainan anak sangat tidak tepat untuk bayi atau balita yang harusnya mendapat lingkungan yang bersi dan sehat. Ini sudah melanggar hak anakSosial, saya akan laporkan ke Kementerian Sosial," ujarnya. ***

Editor:
Hanafi Adrian

wwwwww