Penghuni Panti Jompo Tunas Bangsa Pekanbaru Jadi Gila karena Menderita

Penghuni Panti Jompo Tunas Bangsa Pekanbaru Jadi Gila karena Menderita

Penghuni Panti Jompo Tunas Bangsa Pekanbaru.

Senin, 30 Januari 2017 17:46 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Diduga karena perlakuan tak manusiawi pengelola Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru, membuat penghuninya frustasi. Dari 19 penghuni, kondisi 18 di antaranya sangat memprihatinkan mengalami gangguan jiwa. Mereka tinggal di tempat yang kumuh, jorok dan bau. Setiap kamar diisi oleh tiga orang. Di kamar berukuran kecil itulah mereka melakukan aktivitas dari buang air kecil, air besar, sekaligus tempat makan minum.

Mereka hanya sesekali saja dikeluarkan dari kerangkeng. Mereka juga jarang diberi makan. Apa saja disajikan pengelola terpaksa dimakan. Karena minimnya asupan makanan, tak jarang mereka memakan kecoa yang berseliweran di dinding kamar.

"Kondisi panti itu sangat memprihatikan, jorok, kumuh tidak karuan. Inilah yang membuat penghuninya yang semula waras menjadi gila. Memang sangat tidak manusiawi," ucap Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Syarifuddin Senin (30/1/2017), dilansir potretnews.com dari okezone.com.

Saat ini, 19 penghuni yayasan tersebut sudah dievakuasi. Untuk pemulihan kondisi fisik dan psikis mereka dirawat di bagian Fisikotik, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jiwa Pekanbaru.

Penemuan penghuni panti jompo Yayasan Tunas Bangsa diperlakukan tidak manusiasi terungkap setelah seorang balita bernama Zikli yang tinggal di yayasan yang sama, meninggal dunia diduga akibat dianiaya.

Penghuni Yayasan Tunas Bangsa hidup di tiga tempat yakni di Kilometer 20 Kecamatan Tenayanraya, Jalan Cendrawasih Kecamatan Bukitraya dan Kecamatan Tenayanraya. Semua masih dalam naungan Yayasan Tunas Bangsa milik L yang kini belum ditangkap.

Penghuni panti terdiri dari anak-anak, panti jompo, arang kurang waras, fakir. Usianya antara 36 sampai 70 tahun. Untuk panti anak usianya antara 1 sampai 4 tahun. ***

Editor:
Farid Mansyur

wwwwww