Inilah Kehidupan Lili Dulunya sebelum Mendirikan Panti Asuhan Tunas Bangsa, Tempat Penitipan Balita 18 Bulan yang Tewas Diduga Dianiaya

Inilah Kehidupan Lili Dulunya sebelum Mendirikan Panti Asuhan Tunas Bangsa, Tempat Penitipan Balita 18 Bulan yang Tewas Diduga Dianiaya

Kondisi panti asuhan Tunas Bangsa, Jalan Bukitrahayu, Tenayan Raya Pekanbaru pascakasus tewasnya balita 18 bulan diduga dianiaya pengasuh panti. (foto: goriau.com)

Minggu, 29 Januari 2017 21:28 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Sebelum mendirikan Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru, Riau, yang memiliki sejumlah panti untuk anak-anak, jompo dan penderita gangguan jiwa, sang pendiri yayasan, Lili, ternyata dulunya seorang penjahit. Informasi itu disampaikan oleh salah seorang pengendara yang sengaja datang untuk melihat panti asuhan yang telah di-police line pihak Polresta Pekanbaru dan disegel oleh pihak Dinas Sosial (Dissos) Riau, karena kasus dugaan penganiayaan hingga menewaskan balita berusia 18 bulan.

"Dulu Dia (Lili) teman SMP saya, tinggal di Jalan Tanjung Datuk, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru," kata wanita yang tak ingin disebutkan namanya tersebut, Minggu (29/1/2017) sore, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Dia menuturkan, sebelum mendirikan panti asuhan itu, Lili merupakan seorang penjahit saat tinggal di Jalan Tanjungdatuk, Kecamatan Limapuluh. "Kemudian pindah ke sini dan bangun panti. Tanah ini, dulunya punya orang tuanya," ucapnya bercerita.

Wanita ini menyayangkan kasus dugaan penganiayaan yang menimpa teman semasa sekolahnya itu. Tak hanya, kasus tewasnya balita 18 bulan, Lili juga terjerat kasus panti ilegal yang tak memperlakukan penghuninya secara layak.

Terkait dengan kasus-kasus pelanggaran izin dan dugaan penganiayaan terhadap anak dibawah umur hingga meninggal dunia. Saat ini Lili yang merupakan pemilik sekaligus ketua Yayasan Tunas Bangsa, masih belum diketahui keberadaannya.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto, menuturkan saat ini pihaknya masih melakukan pencarian terkait keberadaan Lili, yang menghilang sejak kasus meninggalnya balita 18 bulan mencuat di media.

"Masih kita cari (Lili), belum diketahui di mana posisinya. Namun, sembilan orang saksi terkait kasus itu, sudah kita periksa," kata Susanto di Panti Asuhan Tunas Bangsa, Jalan Bukitrahayu, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru, Minggu sore.

Sebelumnya, Polresta Pekanbaru bersama Tim DVI Polda Riau sudah melakukan autopsi terhadap jasad M Zikli, balita 18 bulan yang tewas diduga akibat dianiaya oleh pengasuh di panti milik yayasan itu.

Hasil autopsi sementara, menunjukkan jika hampir disekujur tubuh korban terdapat luka gores, memar dan pada organ dalam terdapat resapan darah akibat kekerasan benda tumpul.

Meski sudah dilakukan autopsi, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian korban, apa karena dianiaya atau tidak. Karena saat diautopsi, kondisi organ dalam korban sudah mulai mengalami pembusukan. ***

Editor:
Hanafi Adrian

wwwwww