Alami Depresi karena ”Dipenjarakan” Oknum Pengurus, Penghuni Panti Asuhan dan Jompo Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru Dirawat Khusus di Empat Tempat Berbeda

Alami Depresi karena ”Dipenjarakan” Oknum Pengurus, Penghuni Panti Asuhan dan Jompo Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru Dirawat Khusus di Empat Tempat Berbeda

Proses evakuasi penghuni Panti Jompo Yayasan Tunas Bangsa, Jalan Cedrawasih, Tenayan Raya, Pekanbaru, Sabtu (28/1/2017) malam.

Minggu, 29 Januari 2017 10:19 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Usai menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Panam, Jalan HR Soebrantas Pekanbaru, penghuni Panti Jompo dan Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru mendapat perawatan khusus pada empat tempat yang berbeda. Dilansir potretnews.com dari GoRiau.com, Kepala Dinas Sosial (Kadissos) Provinsi Riau Syarifuddin AR mengatakan, bahwa sebanyak sepuluh orang penghuni panti yang mengalami gangguan kejiwaan saat ini tengah dirawat di RSJ Tampan.

Selanjutnya, satu orang dirawat di panti jompo Dinsos Riau, tiga orang dititipkan di panti laras Dinsos Riau.

"Ada juga empat orang anak dan satu pengasuh , kami bawa ke Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Dissos Riau. Di rumah aman Dinsos ini lah mereka sekarang berada," ucap Syarifuddin, Minggu (29/1/2017) pagi.

Sebelumnya, Sabtu (28/1/2017) malam, sebanyak 13 orang dewasa (berita sebelumnya 10 orang, red) penghuni Panti Jompo Yayasan Tunas Bangsa Jalan Cendrawasih, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru, Riau dievakuasi Dinas Sosial (Dissos) Provinsi Riau, Sabtu (28/1/2017) malam.
Tak perlu menunggu lama, 13 orang itu pun diboyong ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Jalan HR Soebrantas Pekanbaru untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Pasalnya, mereka ditemukan dalam kondisi memprihatikan. Tak hanya diperlakukan secara tak wajar oleh pengasuh, para penghuni panti itu pun mengalami depresi hingga gangguan jiwa karena ”disekap” dan ”dipenjarakan” pihak panti.

Kisah memilukan penghuni panti jompo milik Yayasan Tunas Bangsa, Jalan Cendrawasih ini baru terungkap setelah Tim LPA Riau dan Dissos Riau menemukan keberadaan mereka.

Ketika diketahui penghuni panti jompo itu rata-rata mengalami depresi, warga yang ada disekitar panti itu pun kaget dan tak menyangka jika selama ini panti itu ilegal. Ditambah, pihak panti tidak mengizinkan siapa pun, termasuk RW dan RT untuk datang maupun masuk ke lingkungan panti.

Yang ternyata para penghuni tidak dirawat dengan selayaknya, hingga akhirnya mengalami depresi dan gangguan jiwa karena tertekan disekap dan ”dipenjarakan” pihak panti. ***

Editor:
Hanafi Adrian

Kategori : Pekanbaru, Umum, Peristiwa
wwwwww