Bergerak Cepat Respons Keinginan Presiden Jokowi, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman Tetapkan Siaga Darurat Kebakaran Hutan

Bergerak Cepat Respons Keinginan Presiden Jokowi, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman Tetapkan Siaga Darurat Kebakaran Hutan

Ilustrasi.

Selasa, 24 Januari 2017 09:35 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi kinerja Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau yang berhasil menekan jumlah luas lahan terbakar di wilayahnya mencapai 83,2 persen. Penurunan luas lahan terbakar dari tahun 2015 seluas 2,6 juta hektar, menjadi 438 ribu hektar lahan pada tahun 2016 lalu, menjadi sebab orang nomor satu di republik ini menyampaikan penghargaan.

Sementara, penurunan hotspot terpantau terjadi penurunan sebesar 82,14 persen berdasarkan pantauan satelit NOA dan terjadi penurunan sebesar 94,58 persen berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua.

"Pak presiden mengapresiasi keberhasilan satgas kita di Riau. Beliau meminta kita agar melakukan pencegahan dini karhutla," kata Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi (Andi) Rachman saat membuka rapat penetapan status siaga darurat karhutla di Provinsi Riau, Selasa (24/1/2017) pagi, di Ruang Melati, Kantor Gubernur Riau.

Dipertegas Andi, dikutip potretnews.com dari GoRiau.com, dirinya tak mau mengulang kegagalan melawan karhutla dan asap seperti tahun 2015 lalu. Yang mana, dampak karhutla membuat Riau mengalami kerugian sebesar Rp220 triliun.

"Tidak ada tawar-menawar lagi soal karhutla. Jangan terulang bencana asap 2015 lalu. Dampaknya begitu besar karena mengganggu aktivitas pendidikan, pemerintah dan perhubungan," kata orang nomor satu di Riau ini.

Dengan demikian, orang nomor satu di Riau ini pun menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di Riau dimulai pada hari Selasa (24/1/2017) ini hingga April nanti selama 96 hari.

Seperti diberitakan potretnews.com, kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin penetapan siaga darurat bisa diberlakukan sejak dini agar kebakaran hutan dan lahan tidak sampai meluas.

Kepala negara menuturkan penetapan siaga darurat jangan menunggu sampai sudah ada kejadian kebakaran. Menurutnya, siaga darurat bisa segera ditetapkan oleh kepala daerah setempat terutama untuk wilayah-wilayah yang rawan karhutla.

"Jangan sampai sudah membesar, baru dikeluarkan surat itu," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 2017," ujarnya, Senin (23/1/2017), dikutip potretnews.com dari bisnis.com. ‎***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww