Ribuan Honorer di Dumai Terkena Sindrom ”Gegana”

Ribuan Honorer di Dumai Terkena Sindrom ”Gegana”

Ilustrasi.

Jum'at, 06 Januari 2017 18:56 WIB
DUMAI, POTRETNEWS.com - Ribuan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Dumai Provinsi Riau terkena sindrom ”gegana” alias singkatan dari gelisah, galau dan merana karena belum ada kejelasan dari Pemko Dumai, terkait pengangkatan kembali. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan (BKD) Dumai Sepranef Syamsir seperti dikutip potretnews.com dari GoRiau.com terkait nasib ribuan tenaga honorer tersebut mengatakan, sesuai arahan Wali Kota Dumai Zulkifli As telah memberhentikan sekitar 3.000-an tenaga honorer pada 30 Desember 2016.

"Wali kota telah menginstruksikan untuk memberhentikan kontrak tenaga honorer kepada kepala OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) diakhir 2016, yang sudah habis kontrak," tuturnya, Jumat (6/1/2017).

Namun, ada beberapa yang tidak diberhentikan, seperti tenaga cleaning service, sekuriti, guru, tenaga kesehatan, dan tenaga kebersihan dibidang Tata Kota.

Dikatakannya, untuk kebutuhan di 2017 merupakan kewenangan kepala dinas dan badan untuk mengangkat kembali tenaga honorer tersebut, apakah masih dibutuhkan atau tidak. Kebutuhan tenaga honorer pun harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran, apalagi tahun ini APBD semakin menurun.

"Masing-masing OPD harus memperhatikan efisiensi, evaluasi, seleksi dan rasionalisasi. Jangan sampai nanti, setelah direkrut kembali (tenaga honorer), tidak memiliki kemampuan atau kompetensi," ulasnya.

Sebutan Tenaga Honorer Diseragamkan
Untuk nama tenaga honorer di lingkungan Pemkot Dumai diseragamkan sebutannya, menjadi Tenaga Kerja Dengan Perjanjian Kerja. Pengangkatan mereka ini akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran dan kebutuhan masing-masing OPD.

"Untuk berapa nominal anggarannya, belum ada dibahas hingga saat ini. Begitu juga jumlah honor yang dibayarkan. Apakah nantinya akan disamakan atau seperti apa, belum ada keputusan," ujarnya. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Pemerintahan, Umum, Dumai
wwwwww