Tas Penumpang Lion Air Asal Pekanbaru ”Diobok-obok”, Emas Batangan Seharga Belasan Juta Rupiah Raib

Tas Penumpang Lion Air Asal Pekanbaru ”Diobok-obok”, Emas Batangan Seharga Belasan Juta Rupiah Raib

Ilustrasi.

Jum'at, 18 November 2016 22:10 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Apes betul nasib warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau bernama Silvia Rahmi ini. Meski sudah merogoh kocek dalam-dalam demi mendapat keamanan yang prima, justru membuat ia merugi. Kejadian tersebut saat Silvia bertolak dengan pesawat komersial dari Palembang tujuan Pekanbaru, 13 November 2016 lalu. Awalnya perjalanan udara Silvia dari Palembang menuju Pekanbaru (transit via Batam) berjalan normal seperti biasa, dengan memakai jasa maskapai Lion Air. Hingga pada akhirnya wanita tersebut merasa ada yang ganjil, ketika melihat tas ransel Eiger miliknya yang baru saja ke luar dari bagasi di bandara Sultan Syarif Kasim II.

BACA JUGA:

. Tawarkan Pramugari Janda ke Penumpang sebagai Kompensasi Delay, Pilot Lion Air Dilaporkan ke Ditjen Perhubungan Udara

Sejurus kemudian dia pastikan kalau ransel itu memang benar miliknya, namun kondisinya sudah tidak seperti semula. "Ke luar dari bagasi, tas sandang saya sudah rusak, resleting rusak dan dibalut lakban coklat," katanya Jumat (18/11/2016) siang, seperti dikutip potretnews.com dari GoRiau.com.

Entah apa yang terjadi dan siapa pelakunya, yang jelas, beberapa perhiasan miliknya yang tersimpan di dalam tas ini sudah raib saat itu. "Barang saya hilang, ada emas batangan seberat 10 gram satu keping, cincin emas 5 gram, cincin seberat 2,5 gram dan gelang emas 5 gram," sebut dia.

"Kalau ditotal ada sekitar kisaran harga Rp11 juta. Barang-barang ini hilang (dari tas, red)," sesal Silvia. Mendapati hal tersebut, ia pun melaporkan kepada pihak maskapai Lion Air. "Pihak maskapai menjanjikan akan mengkonfirmasikan dalam waktu tiga hari (setelah kejadian, red)," imbuhnya.

Apa daya, sampai hari ini, ungkapnya, pihak maskapai dia nilai belum ada itikad baik untuk melakukan itu. Silvia pun harus mengikhlaskannya. "Tapi saya merasa sudah tidak nyaman dan aman menggunakan maskapai Lion Air. Saya harap agar tidak ada lagi korban selanjutnya," sesalnya.

Terpisah, pihak Lion Air Pekanbaru, Wiliam Tobing yang dihubungi terpisah oleh GoRiau.com mengaku belum mengetahui hal tersebut. "Nggak ada. Sampai saat ini belum ada info yang itu, yang barang hilang, mungkin ada indikasi tertinggal atau gimana, saya coba cek dulu," ujarnya.

Untuk memperkuat bukti-bukti yang dialaminya, Silvia pun menunjukkan foto-foto ransel miliknya saat itu (resleting rusak dan dilakban, red). Ia juga memperlihatkan lembaran bukti pelaporan, tertanggal 13 November 2016, serta tiket pesawat yang dia gunakan. ***

Editor:
Hanafi Adrian

wwwwww