Anak Punk Kian Beringas, Pemerintah Kota Pekanbaru Kewalahan?

Anak Punk Kian Beringas, Pemerintah Kota Pekanbaru Kewalahan?

Satpol PP Pekanbaru mengamankan 2 orang anak punk yang berkumpul di depan minimarket di Simpang Tabek Gadang,Jumat (28/10/2016).

Minggu, 30 Oktober 2016 21:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru mengaku kewalahan untuk membratas anak punk yang selama ini berkeliaran di Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau. BACA JUGA:

. Gerombolan Anak Punk Serang Anggota Satpol PP di Perempatan Pasar Pagi Arengka Pekanbaru, Seorang Terluka Dipukul Gitar

Belakangan ini keberadaan anak punk yang kerap mangkal di beberapa persimpangan traffic light membuat masyarakat resah. Pasalnya, sekumpulan anak punk ini kerap meminta-minta uang kepada pengendara yang berhenti di lampu merah.

Keberadaan anak punk dapat dengan mudah di temukan di perimpangan Pasar Pagi Arengka dan Simpang Tabek Gadang. Mereka bahkan kerap menjadi petugas lalu lintas dadakan saat lampu traffic light mati. Kondisi ini seperti terpantau, Jumat (28/10/2016) malam di Simpang Tabek Gadang. Sebanyak 4 orang anak punk tampak bediri di tengah jalan sambil mengarahkan truk-truk besar yang akan menerobos kemacetan akibat lampu traffic light di lokasi tersebut mati.

Anak-anak punk ini terlihat berbagi tugas. Ada yang bertugas mengarahkan truk yang mau lewat, ada juga yang menyetop kendaraan lain yang akal meyeberang. Beberapa anak punk juga tampak bertugas mengambil uang tip yang berikan sopir truk.

Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Khairani saat dikonfirmasi terkait maraknya anak punk yang berkeliaran di sejumlah persimpangan di Pekanbaru, Minggu (30/10/2016) mengatakan, untuk menangani persoalan tersebut memang harus rutin dilakukan penertiban. Namun pihaknya mengaku tidak bisa melakukanya sendirian. Pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan penertiban. Menurutnya dari tahun ke tahun persoalan ini tak pernah habis.

"Kita kerja sama dengan Satpol PP. Setelah mereka ditangkap, lalu meraka diserahkan ke kita,"katanya.

Namun pihaknya sejauh ini hanya sebatas melakukan pendataan dan penyuluhan yang sifatnya sementara saja. Selanjutnya, Dinas Sosial Kota Pekanbaru, menyerahkan anak punk yang berhasil diamankan tersebut ke Dinas Sosial Provinsi Riau. Saat disinggung, kenapa anak punk tidak dilakukan pembinaan, Khairani mengaku jika pihaknya hingga saat ini belum memiliki tempat untuk menampung anak punk. Tempat penampungan atau shelter yang ada saat ini hanya peruntukanya hanya sebatas untuk gelandangan dan pengemis saja.

"Kita juga tidak ada tempat, makanya mereka kita serahkan ke Dinas Sosial Provinsi Riau untuk dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing," kata dia sebagaimana dikutip potretnews.com dari tribunpekanbaru.com.

Seperti diketahui, sejak sepekan lalu, dua personel Satpol PP Pekanbaru dipukul oleh anak punk yang mangkal di Simpang Pasar Arengka. Kedua personel Satpol PP tersebut mengalami luka robek dibagian wajah dan harus mendapatkan perwatan medis di rumah sakit. Pasca-insiden pemukulan tersebut, Jumat (28/10/2016), Satpol PP Pekanbaru melakukan razia. Hasilnya dua orang anak punk berhasil diamankan. ***

Editor:
Mukhlis Wijaya

wwwwww