Pembunuh Ibu Paruh Baya Warga Jalan Kuansing Pekanbaru Ditangkap di Tebingtinggi Sumut, Pelaku Ternyata Suami Korban Sendiri

Pembunuh Ibu Paruh Baya Warga Jalan Kuansing Pekanbaru Ditangkap di Tebingtinggi Sumut, Pelaku Ternyata Suami Korban Sendiri

Usm, ketika berada di markas polisi di Tebingtinggi Provinsi Sumatera Utara. (foto: hetanews.com)

Kamis, 27 Oktober 2016 08:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Tim dari Reskrimum Polda Riau dibantu Unit Reskrim Polsek Bukitraya Kota Pekanbaru akhirnya meringkus Usm pelaku pembunuhan terhadap istrinya sendiri Zulfah (54). Usm ditangkap di Tebingtinggi, Sumatera Utara (Sumut) dalam pelariannya. Polisi juga menyita kayu sepanjang satu meter yang dipakai pelaku untuk menghabisi nyawa istrinya.

Kapolsek Bukitraya Kompol Hendrik mengatakan, saat ini tersangka dan barang bukti sudah diamankan di mapolsek. Pihaknya juga masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. "Kita juga sita barang bukti handphone, dompet milik korban," terang Hendrik, Rabu (26/10/2016), sebagaimana dikutip potretnews.com dari tribunpekanbaru.com.

Dijelakan Hendrik dengan ditangkapnya Usm maka menjadi jelas penyebab kematian korban Zulfah yang ditemukan di rumahnya di Jalan Kuansing, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai pada tanggal 15 Oktober 2016 lalu.

Korban ternyata dihantam menggunakan kayu di bagian kepalanya oleh pelaku. Ternyata dua hari sebelum penemuan jasad korban, pelaku dana korban sempat terlibat perselisihan.

Keduanya saling cekcok mulut. Pelaku yang tersinggung lalu menuju ke dapur mengambil potongan kayu. Korban yang tengah berbaring di tempat tidur langsung dihantam sebagian kepalanya. Akibatnya korban mengerang kesakitan.

Takut erangan korban memancing warga, pelaku kemudian menutup mulut korban sampai akhirnya korban meninggal dunia. Setelah memastikan korban tewas, pelaku kemudian mengambil dompet milik korban yang berisi uang serta handphone milik korban.

Pelaku kemudian kabur yang juga membawa potongan kayu dan menggembok rumah dari luar.

Korban berjalan kaki dan di perjalanan potongan kayu tersebut dibuang. Selanjutnya pelaku menghentikan bus yang menuju Tebingtinggi. Korban baru ditemukan oleh anak dua hari kemudian dalam kondisi sudah membusuk.

Polisi sendiri sempat membongkar kembali kuburan korban pada hari Minggu (23/10/2016) untuk memastikan kekerasan yang dialami korban dan pemenuhan pemberkasan dari penyelidikan dugaan pembunuhan tersebut. ***

Editor:
Wawan Setiawan

wwwwww