Home > Berita > Dumai

Dari 73 Kawasan yang Dibangun, Pertumbuhan Industri Dumai Salah Satu Terpesat di Indonesia

Dari 73 Kawasan yang Dibangun, Pertumbuhan Industri Dumai Salah Satu Terpesat di Indonesia

Kawasan Industri Dumai.

Selasa, 25 Oktober 2016 19:20 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Industri dalam negeri mengalami pertumbuhan dalam dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK). Meskipun tidak terlalu signifikan, akan tetapi cukup bagus di tengah perlambatan perekonomian global. BACA JUGA:

. Wujudkan Kawasan Industri Dumai, Menko Rizal Ramli Berusaha Percepatan RTRW Kota Dumai

. Bosowa-Pelindo I Bersinergi Kelola Pelabuhan Tanjungbuton Siak

Industri pengolahan nonmigas mengalami pertumbuhan sebesar 4,61% pada kuartal II-2016 atau lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya sekitar 4,47%. Sedangkan nilai tambah bruto industri pengolahan non migas pada periode tersebut adalah Rp 565,90 triliun atau 18,33% dari PDB.

"Sektor industri nonmigas memberikan konstribusi yang cukup besar untuk PDB," ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

SIMAK:

. Bagansiapiapi, Kota Ikan Nomor 2 Dunia yang Kini Tinggal Sejarah

Bila digabung dengan nilai tambah bruto Industri Pengolahan Non Migas selama Januari-Juni 2016 maka mencapai Rp 1.108,81 triliun atau lebih tinggi dibandingkan Januari-Juni 2015 sebesar Rp 919,95 triliun.

Tiga sub sektor penyumbang nilai tambah bruto terbesar pada triwulan II-2016 adalah Industri Makanan dan Minuman sebesar Rp. 188,23 triliun atau 6,10% terhadap PDB, Industri Alat Angkutan sebesar Rp. 59,38 triliun atau 1,92% terhadap PDB, dan Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik sebesar Rp. 59,36 triliun atau 1,92% terhadap PDB.

Sementara itu, kontribusi ekspor industri pengolahan non migas periode Januari-September 2016 sebesar 76,5% atau tertinggi dibandingkan sektor tambang 12%, migas 9%, dan pertanian 2,2%.

"Saya melihat pertumbuhan ini akan terus. Karena kemarin kami dari industri kaca, kacapun akan ekspansi," ujarnya sebagaimana dikutip potretnews.com dari detik.com.

Airlangga menambahkan, sebesar 43% total nilai investasi di Indonesia berasal dari sektor industri. Nilai penanaman modal asing (PMA) di sektor industri pada tahun 2014 mencapai US$ 13,01 miliar dan tahun 2015 sebesar US$ 11,76 miliar. Sedangkan, periode Januari-Juni tahun 2016 sebesar USD 9,32 miliar.

Nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) di sektor industri pada tahun 2014 mencapai Rp 59,03 triliun dan tahun 2015 sebesar Rp. 89,04 triliun atau tumbuh sebesar 50,84 persen. Sedangkan, periode Januari-Juni tahun 2016 sebesar Rp 50,70 triliun.

"Banyak investor asing yang memang tertarik untuk berinvestasi di sektor industri," ujarnya.

Dalam catatan Kementerian Perindustrian, hingga tahun 2016, sebanyak 73 kawasan industri telah dibangun di Indonesia. Beberapa kawasan yang saat ini memiliki progress signifikan dalam pembangunannya, antara lain Kawasan Industri Sei Mangke di Sumatera Utara yang difokuskan pada pengembangan oleo chemical, Kawasan Industri Dumai di Riau dan Kawasan Industri Berau di Kalimantan Timur yang dibangun menjadi Palm Oil Green Economic Zone (POGEZ), serta Kawasan Industri Palu di Sulawesi Tengah untuk pengembangan industri minyak atsiri.

Selanjutnya, Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah menjadi pusat industri ringan (light industry), Kawasan Industri Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur menjadi pusat industri berat (heavy industry), dan Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah menjadi pengembangan industri feronikel.

Selain itu, beberapa industri yang tengah dalam proses penyelesaian pembangunan, di antaranya pabrik pulp and paper di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, pabrik smelter alumina di Ketapang, Kalimantan Barat, pabrik gula di Dompu, Nusa Tenggara Barat, serta pabrik semen di Manokwari, Papua Barat. *** #Semua Berita Nasional, Klik di Sini

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Dumai, Umum
wwwwww