Home > Berita > Riau

Mengerikan! Sejak Januari, Sudah 1.246 Warga Riau Digigit Anjing Rabies

Mengerikan! Sejak Januari, Sudah 1.246 Warga Riau Digigit Anjing Rabies

Ilustrasi.

Senin, 24 Oktober 2016 17:20 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Keberadaan anjing liar pengidap rabies di Riau sangat meresahkan masyarakat di sekitaran Provinsi Riau. Sejak Januari hingga September 2016, tercatat 1.246 warga sudah menjadi korban gigitan. BACA JUGA:

. Miris, Banyak Anak Muda Gagal Masuk Sekolah Polisi Gara-gara Terkena Penyakit Ini

. Penyakit TBC Renggut 81 Jiwa di Riau pada 2015

. Inhil Banyak Menempati Ranking Pertama Penyakit yang Menyebabkan Kematian

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Andra Sjafil SKM MKES mengatakan, dari jumlah penduduk yang tergigit, tidak semua vaksin antirabies. Hanya 949 orang yang diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR), atau sekitar 75,1 persen.

Akibatnya, 3 warga Riau warga meninggal lantaran telat diberi suntik vaksin tersebut. Tiga orang yang meninggal adalah 2 orang warga Pekanbaru dan 1 warga Kabupaten Kuansing.

SIMAK:

. Mengapa Ada Tombak dalam Lambang Kota Pekanbaru, Apa Sih Maknanya?

. Mantan Dirut RS Jantung Harapan Kita yang Lahir di Bagansiapiapi Ini Pernah Jadi Dokter Teladan se-Riau

. Objek Wisata Sejarah Lubang Kalam di Kuok Kampar; Penghubung Riau-Sumbar yang Kini Terlupakan

"Paling banyak di Siak, dengan jumlah 288 orang yang mengalami gigitan. Sudah diberi Vaksin sebanyak 222 orang. Sedangkan di Pekanbaru, ada 198 orang yang digigit, dan diberi vaksin sebanyak 164 orang," kata Andra kepada merdeka.com Senin (24/10/2016) sebagaimana dikutip potretnews.com.

Dikatakan Andra, 2 warga Pekanbaru yang meninggal dunia dikarenakan yang bersangkutan terlambat meminta vaksin kepada petugas kesehatan. Padahal proses terinfeksinya rabies itu tidaklah cepat, berjarak dua pekan hingga dua tahun.

"Banyak yang terlalu menganggap remeh gigitan anjing yang berpotensi rabies itu. Makanya, jika ada yang terkena gigitan, diwajibkan secepatnya melapor ke petugas kesehatan untuk diberikan vaksin. Ini gratis, tidak dipungut biaya," tegas Andra.

Sementara di Kampar, 94 orang tergigit anjing dan semuanya telah diberi vaksin. Sedangkan Pelalawan, 38 orang mengalami gigitan dan sembuh karena diberi vaksin secara keseluruhan. Begitu juga di Rokan Hulu, sebanyak 86 orang yang digigit, dan seluruhnya sudah diberi vaksin.

"Sedangkan di Indragiri Hulu ada 69 orang yang digigit, hanya 53 diberi vaksin. Di Kuansing 55 orang digigit, 51 diberi vaksin. Di Indragiri Hilir 23 orang digigit, 20 diberi vaksin. Dan Bengkalis 101 orang digigit, hanya 50 orang diberi vaksin," ucap Andra.

Kemudian di Kotamadya Dumai, ada 99 orang mengalami gigitan yang juga berpotensi rabies, dan hanya 28 orang yang diberi vaksin. Sedangkan Rokan Hilir 175 orang digigit, yang diberi vaksin 122 orang. Terakhir, kabupaten Kepulauan Meranti, 38 orang digigit, 21 di antaranya sudah diberi vaksin.

"Bagi masyarakat yang belum diberi vaksin, segera lah mendatangi Dinas Kesehatan di kota setempat. Karena, stok vaksin tersedia untuk diberikan. Jika terlambat, resikonya akan mengalami rabies hingga kematian," kata Andra.

Seseorang yang mengalami gejala rabies, akan menunjukkan sikap dan perilakunya sama seperti anjing gila yang terinfeksi rabies. Dia akan takut dengan cahaya, suka di tempat gelap, dan takut air serta selalu mengeluarkan air liur. Setelah memasuki masa-masa kritis, orang tersebut akan sering menggonggong dan selalu merasa haus menjelang kematiannya.

"Ironisnya, saat mengalami haus, air sebanyak apapun tidak akan bisa masuk ke tubuhnya karena tenggorokannya dipenuhi air liur. Bahkan saat gejala itu muncul, tidak ada satupun obat atau vaksin bahkan serum sekalipun untuk menyembuhkannya," ucap Andra.

Andra mengungkapkan, ada kategori gigitan anjing rabies. Yaitu gigitan risiko tinggi (risti) dan rendah. Gigitan risti itu di 4 titik pada tubuh manusia, pada bagian bahu hingga kepala, ibu jari tangan dan kaki, serta banyaknya titik gigitan anjing.

"Misalnya, seekor anjing gila yang terinfeksi rabies menggigit manusia di lokasi yang bukan rawan atau bukan risiko tinggi, namun terdapat banyak gigitan, itu juga dikategorikan berbahaya. Harus secepat-cepatnya diberikan vaksin bahkan serum," imbuh Andra.

Selain itu, orang yang sudah mengalami gejala hingga terinfeksi rabies juga akan menularkan hal yang sama seperti anjing rabies. Untuk itu, orang terinfeksi rabies harus diikat dan jangan sampai menggigit yang akan menularkan rabies kepada orang lain.

Perbedaan Vaksin antirabies dengan serum antirabies dan jumlah suntikannya terhadap orang yang berpotensi hingga mengalami rabies menjadi faktor terpenting untuk membunuh virus tersebut.

Karena satu orang yang terkena gigitan anjing rabies tidak cukup hanya satu suntikan vaksin saja, melainkan 3 hingga 4 suntikan termasuk serum. Vaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap rabies, sedangkan serum untuk membunuh rabies itu sendiri.

"Jadi, jumlah suntikan terhadap seseorang yang terinfeksi rabies tergantung seberapa banyak dia membutuhkannya. Dan akan kita lihat, periksa gejalanya sebelum dilakukan vaksin dan serum," pungkas Andra. *** #Semua Berita Provinsi Riau, Klik di Sini

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Riau, Umum
wwwwww