Rumah Singgah Sultan di Tepian Sungai Siak Pekanbaru Mulai Diminati Turis Asing

Rumah Singgah Sultan di Tepian Sungai Siak Pekanbaru Mulai Diminati Turis Asing

Rumah Singgah Tuan Kadi yang berada di kawasan tepian Sungai Siak Pekanbaru, tepat di bawah Jembatan Siak III, menjadi salah satu Cagar budaya yang ada di Kota Pekanbaru, Rabu (5/10/2016).

Kamis, 06 Oktober 2016 13:06 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Dari atas Jembatan Siak III bisa terlihat dengan jelas sebuah bangunan rumah panggung berbahan kayu. Dominasi cat kuning dan birunya memperkuat kesan Melayu. Rumah inilah yang di catat dan diakui sebagai salah satu situs peninggalan sejarah Kota Pekanbaru, Riau. Ada yang menyebutkannya sebagai Rumah Singgah Tuan Kadi. Namun dalam promosi dan selebaran pariwisata resmi Kota Pekanbaru, rumah ini disebut sebagai rumah singgah Sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Hal itu tidak lepas dari fungsinya yang menjadi rumah persinggahan Sultan jika berlayar ke Pekanbaru di era jayanya kerjaan maritim.

Dahulu kawasan ini hingga ke daerah pasar bawah, komplek masjid raya dan sekitarnya dikenal sebagai Senapelan. Daerah ini dibuktikan dengan catatan sejarah sebagai wilayah pemukiman tertua, sekaligus cikal bakal lahirnya kota modern bernama Pekanbaru. Kini, kawasan ini dikembangkan Pemerintah Kota Pekanbaru sebagai salah satu tujuan wisata dengan nama kawasan Kampung Wisata Bandar Senapelan.

Rumah yang berada di Jalan Pedagangan, Kelurahan Bandar Senapelan ini dikembangkan dan diperbaiki kembali pada 2013 silam. Sejak itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru mulai mempromosikan kawasan ini kepada para turis.

’’Saat ini sudah mulai kelihatan hasilnya. Kampung Bandar Senapelan sudah mulai diminati turis asing. Kami akan terus melakukan pengembangan. Nanti, wilayah di sekitarnya juga akan dikembang, termasuk nanti di Tanjug Datuk, juga akan dikembangkan Kampung Wisata baru,’’ sebut Sarkawi, Kasi Rekreasi dan Hiburan Disbudpar Pekanbaru seperti dilansir riaupos.co.

Rumah ini menjadi objek menarik untuk dikunjungi. Terlepas dari fungsi sejarahnya, rumah ini memiliki desain khas bercita rasa kontruksi bangunan Melayu klasik. Dalam rumah tersebut, terlihat struktur kayu dan tiang dengan ciri khas melayu yang berasal dari pembangunan di masa lalu. Di belakang rumah terlihat tiang yang dulunya menyambungkan rumah tersebut denan tepian sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari.

Menurut Pengelola Rumah Singgah Sultan, Hidayat, dahulunya aliran sungai Siak ini merupakan salah satu jalur perdagangan bagi kapal-kapal yang berlayar.

Di sekitar rumah tersebut, terhampar lapangan dengan pemandangan aliran sungai Siak tepat di depannya. Kini, selain menjadi tujuan wisata, kawasan ini dimanfaat masyarakat sekitar untuk melakukan aktivitas olah raga dan bersantai. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww