Home > Berita > Rohil

Menggesa Destinasi Wisata Pulau Jemur, Menggali Potensi yang Terkubur

Kamis, 22 September 2016 06:26 WIB
Advertorial
menggesa-destinasi-wisata-pulau-jemur-menggali-potensi-yang-terkuburBupati Rokan Hilir H Suyatno (kiri) tatkala berkunjung ke Pulau Jemur, beberapa waktu lalu.
BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com – Salah satu destinasi wisata di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau yang bakal menjadi andalan di masa mendatang adalah Pulau Jemur. Pulau Jemur yang merupakan salah satu pulau dari gugusan Kepulauan Aruah berdasarkan Studi Pengembangan Kepulauan Aruah yang pernah di uat Bappeda Rohil.

Gugusan pulau ini terdiri dari Pulau Batu Adang, Pulau Pertandangan, Pulau Jemur, Pulau Tukong Mas, Pulau Sarong Alang, Pulau Labuhan Bilik, Pulau Batu Belayar, Pulau Batu Mandi, Pulau Tukang Simbang dan Pulau Tukong.

Berdasarkan kajian yang ada, ditarik kesimpulan, potensi Kepulauan Aruah sangat mendukung untuk dilakukan pengembangan. Oleh karena tata letak dan sebaran pulau-pulau, maka Kepulauan Aruah dibagi menjadi dua kawasan pengembangan. Arah pengembangan dititik beratkan pada pariwisata yang berlandaskan berbagai aktivitas.

Sebelum semua kegiatan pengembangan dilakukan, perlu dilakukan penataan kawasan lindung. Misalnya saja, untuk aktivitas di bidang perikanan tangkap, kegiatan pengembangan dipadukan dengan wisata bahari. Pengembangan wisata budidaya dipadukan dengan wisata bahari. Pengembangan wisata bahari ditekankan berbasis masyarakat tempatan.

Selain itu, perlu segera penataan dan perbaikan sarana pelabuhan. Pengembangan Kepulauan Aruah mempertimbangkan dan mempertahankan kondisi lingkungan.

Pengembangan berkaitan dengan sarana dan prasarana. Untuk sarana dan prasarana pendukung, berdasarkan Masterplan Infrastruktur di Kepulauan Arwah dibuat Bappeda Rohil, kondisi pada aspek identifikasi wilayah, seperti tanda batas wilayah laut (*base point*) di pulau terluar, Pulau Batumandi, *bench mark *(BM) di Pulau Jemur dan Pulau Labuhanbilik dan pelabuhan kapal nelayan yang kebetulan singgah di Pulau Labuhanbilik.

Saat ini terdapat beberapa bangunan, diantaranya Kantor Pos Pelabuhan Perikanan Pulau Jemur di Teluk Labuhanbilik dan satu bangunan musala, rumah permanen tipe 36 dan sumber air bersih (air tawar) dari sumur gali. Di Pulau Jemur, ada Pos TNI AL Dumai Posal Pulau Jemur, di Pulau Batumandi ada mercu suar.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/17092016/potretnewscom_6dhpk_577.jpg
Keindahan Pulau Jemur diabadikan dari atas.

Infrastruktur yang dibutuhkan, ferry cepat untuk transportasi dari Bagansiapiapi ke Pulau Jemur, jembatan gantung, jalan semenisasi, sumur gali dan instalasi pompa keatas bukit, bak penampungan air hujan, instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air layak minum (RO System), tangki air, penahan tebing, perumahan, poliklinik, genset, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Sedangkan pengembangan untuk pariwisata dibutuhkan kantor pengelola, papan informasi, resort/bungalow, sarana ibadah (musala), toilet umum, restoran, toko, gift shop dan penyewaan alat selam/pancing, perahu pancing.

Diperlukan juga pelestarian penyu hijau, berupa penangkaran penyu, lokasi pengamatan penyu. Infrastruktur juga dibutuhkan untuk atraksi peninggalan budaya (penunjuk dan perbaikan lokasi), disini ada sisa peninggalan Jepang (goa Jepang), menara suar dan tapal batas RI, Batu Panglima Layar, tempat sembahyang (topekong).

Fasilitas yang juga dibutuhkan mendukung perdagangan/perikanan tangkap, berupa fasilitas untuk transaksi perdagangan/lintas batas, fasilitas perikanan tangkap, gudang, dan pendingin.

Kemajuan zaman, menuntut kawasan ini harus memiliki provider yang mau membangun tower telekomunikasi, karena kawasan wisata membutuhkan alat untuk berkomunikasi wisatawan dengan pihak keluarga.

Adrian, wisatawan asal Pekanbaru, menyatakan kekagumannya atas keindahan Pulau Jemur. Kemudian, dia juga minta sarana pendukung, penginapan/resort/bungalow dibangun terlebih dahulu, sehingga jika wisatawan datang, ada tempat menginap di pulau itu, termasuk perlunya jaringan telekomunikasi, karena wisatawan butuh berkomunikasi, di samping sarana dan prasarana lain.

Memang masih butuh sarana dan prasarana, namun sebelum dilanjutkan untuk pengembangan, tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat diperlukan dukungannya. M Yusuf, masyarakat Panipahan mendukung rencana Pemkab Rohil mengembangkan Pulau Jemur menjadi objek wisata andal. Malang melintang cukup lama di Pulau Jemur membantu menjaga penyu hijau, dia sudah merasakan bagaimana indahnya pulau itu, bahkan dia tidak rela kalau pulau itu sampai jatuh ketangan negara tetangga Malaysia, maupun Provinsi Sumatera Utara.

Apapun bentuk pengembangannya, Yusuf setuju, terutama pengembangan itu diyakininya akan membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat Panipahan, karena jika wisatawan datang, tentu tidak hanya dari arah Bagansiapiapi, tetapi juga akan datang dari arah Panipahan, maka masyarakat akan diuntungkan.

Kemudian, pengembangan Pulau Jemur menjadi kawasan wisata, tentu sedikit banyak bisa menjadi kawasan yang berbau judi atau terjadinya pelanggaran norma agama, seperti di Bali, kawasan itu menjadi kawasan wisata, masyarakat setempat tidak mempermasalahkan lagi adanya bule yang berjemur ditepi pantai menggunakan busana seadanya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rohil Drs Wan Ahmad Saiful MSi menyatakan, jika memang Pemkab Rohil ingin mengembangkan Pulau Jemur menjadi objek wisata andal, maka masih ditolerir. Dia membandingkan, negara Malaysia saja yang fanatismenya cukup tinggi, masih memberikan tempat beberapa lokasi menjadi kawasan judi serta kawasan wisata yang agak bebas.

Berpijak dari kondisi di atas, Bupati Rohil Suyatno melihat secara langsung kondisi Pulau Jemur untuk merumuskan kebijakan pengembangannya. Dia berjanji akan membenahi dan menjadikan gugusan pulau itu menjadi objek wisata andalan di Rokan Hilir.

Karena sudah banyak yang datang, dan pulau itu dianggap satu-satunya aset yang dimiliki Rohil dengan pemandangan alam yang begitu indah, sehingga dia minta agar dipertahankan.

"Kita datang kemari spontan, dengan mengajak masyarakat. Kita tampilkan Pulau Jemur ini, biar masyarakat yang tinggal di Kota Medan dan lain sebagainya bisa menceritakan bagaimana Pulau Jemur ini," ucapnya.

Untuk sarana, sekarang sudah ada dermaga apung dan memang masih butuh resort/bungalow dan tower untuk telekomunikasi, air bersih, listrik tenaga surya bahkan kereta gantung seperti yang ada di Malaysia dan Singapura.

Pengembangan itu butuh modal, maka Pemkab Rohil membuka diri jika ada investor yang mau menanamkan modalnya.

	https://www.potretnews.com/assets/imgbank/17092016/potretnewscom_b6h6x_576.jpg
Bupati Rokan Hilir H Suyatno, Ketua DPRD Nasrudin Hasan dan para pejabat daerah di Kabupaten Rokan Hilir ketika berkunjung ke Pulau Jemur, beberapa waktu lalu.

Ketua DPRD Nasrudin Hasan juga mendukung jika dibangun kereta gantung menghubungkan gugusan pulau, diantaranya dari Pulau Jemur ke Labuhan Bilik. ”DPRD mendukung dibangun kereta gantung,” tuturnya.

Penghulu Pulau Jemur Kecamatan Pasir Limaukapas, Andi Suryadi, menyambut baik Pemkab Rohil turun tangan melakukan pengembangan destinasi wisata itu.

”Pihak kepenghuluan kemampuannya terbatas, sedangkan untuk menunjang itu, pihak kepenghuluan mempermudah semua pihak untuk akses ke sana,” ujarnya. (adv/pemkab)

Kategori : Rohil, Umum, Pemerintahan
wwwwww