Oknum Polisi Diduga Main Tembak

Situasi Masih Mencekam, Toko-toko di Kota Selatpanjang Tutup

Situasi Masih Mencekam, Toko-toko di Kota Selatpanjang Tutup

Suasana toko di Jalan Imam Bonjol Kota Selatpanjang yang ditutup. (foto: riaugreen.com)

Jum'at, 26 Agustus 2016 08:26 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Situasi Kota Selatpanjang masih mencekam pasca-penyerangan ratusan warga ke Mapolres Meranti, Riau. Warga Selatpanjang yang didominasi etnis keturunan itu lebih menutup usahanya. "Banyak toko sore ini pada tutup. Padahal, biasa mereka buka sampai tengah malam. Mau cari rokok saja susah," ujar warga Selatpanjang, Ansyari (30).

Selain itu, saat sebagain warga memilih bergerombol di beberapa titik di Kota Selatpanjang ibu kota Kabupaten Meranti. Namun, sebagian warga masih bertahan di Mapolres Meranti.

Situasi makin mencekam saat sejumlah warga mulai melakukan aksi bakar-bakar ban di tengah jalan. Ini karena ada tindakan represif polisi dengan melakukan membuang sepeda motor warga ke parit-parit.

Untuk mencegah situasi semakin memanas, Polda Riau telah mengirim personel antihuru-hara dari Brimob dan dibantu dengan personel Dalmas dari Polres Bengkalis dan Polres Siak.

Dalam bentrokan tadi siang di Mapolres Meranti satu warga tewas. Penyerangan ke Mapolres Meranti bermula dari buntut tewasnya Apri tersangka pembunuhan anggota polisi bernama Brigadir Adil S Tambunan.

Apri dan Brigadir Adil terlibat perkelahian di depan Hotel Furama di Selat Panjang, Kabupaten Meranti dini hari tadi. Brigadir Adil tewas dengan lima tusukan di dada.

Setelah kabur, Afri berhasil ditangkap ditangkap Tim Buser Polres Meranti. Namun, belakangan Adil meninggal dunia karena dikabarkan dianiaya tim buser. ***

Editor:
Wawan Setiawan

Sumber:
Okezone.com

Kategori : Meranti, Peristiwa, Hukrim
wwwwww