Ditanya soal Pembelian Parfum Kantor Gubernur Seharga Rp1,2 Miliar, Anggota DPR RI Asal Riau Bungkam

Ditanya soal Pembelian Parfum Kantor Gubernur Seharga Rp1,2 Miliar, Anggota DPR RI Asal Riau Bungkam

Ilustrasi.

Sabtu, 20 Agustus 2016 08:28 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Terkait anggaran belanja parfum Pemerintah Provinsi Riau yang menelan biaya sebesar Rp1, 2 miliar, telah menjadi sorotan dan konsumsi publik. Berbagai komentar juga sudah dilontarkan beberapa tokoh masyarakat dan Anggota DPRD Riau sendiri. Betapa tidak, di saat banyak anggaran ''dibonsai'' karena berkurangnya dana bagi hasil (DBH) dan berkurangnya pendapatan lainnya, yang berdampak pada berkurangnya belanja publik, ternyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan bagian anggaran DPRD Riau justru terkesan semakin ”berfoya-foya”.

Belanja anggaran ketiga proyek tersebut juga dinilai melukai rakyat. Namun sejumlah wakil rakyat daerah pemilihan (Dapil) Riau yang duduk di Senayan, malah enggan berkomentar atau menjawab pertanyaan wartawan.

Sebut saja Anggota DPR RI asal Riau seperti Lukman Eddy, Eddy Tanjung dan Jhon Erizal. Beberapa kali dimintai tanggapan baik melalui telepon, pesan WhatsApp sampai hari Jumat (19/8/2016) tetap bungkam.

Berbeda dengan dua Anggota DPD RI dapil Riau, Instiawati Ayus dan Ghafar Usman, mereka sepakat bahwa anggaran tersebut terlalu boros dan manyakiti khalayak atau masyarakat banyak.

"Jadi begini, jika memang anggaran itu ada, ya sah-sah saja dipergunakan. Namun ada tapinya, jika masih ada yang perlu lebih diprioritaskan, sebaiknya ya ditunda dulu," kata Ghafar Usman saat mendampingi siswa-siswi Tembilahan Hulu yang mewakili Provinsi Riau di acara Cerdas Cermat Nasional di Gedung MPR, Selasa (16/8/2016) lalu.

Prioritas utama yang dimaksud kata Ghafar Usman, pertama adalah sektor pendidikan, kedua adalah sektor kesehatan dan yang ketiga adalah sektor pembangunan insfratuktur di daerah. "Nah jika prioritas utama ini sudah tercukupi, atau dalam artian telah mencapai target, silahkan dibelanjakan anggaran yang sudah ada," ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan Anggota DPD RI lainya, yakni Instiawati Ayus. Menurutnya pemborosan anggaran tersebut bukan hanya soal pembelian parfum di lingkungan Pemprov saja. Menurutnya soal anggaran renovasi toilet dan atap lapangan tenis DPRD juga dinilai melukai perasaan masyarakat.

"Di sini kami sifatnya hanya memberikan imbauan. Perlu kita pahami selama anggaran itu ada sebenarnya sah-sah saja dibelanjakan, salah satu sisi imbauan dan tanggung jawab moral kita, mari kita belanja tapi dengan tetap mengedepankan kepatutan dan memenuhi rasa keadilan pada masyarakat," ujarnya.

"Kalau belanja yang dilakukan menyakiti masyarakat, dan masih ada prioritas utama yang belum terjamah, tentunya ini tidak memenuhi rasa keadilan tersebut. Saya berharap rekan-rekan di pemerintah provinsi bisa memahami kegusaran masyarakat tersebut," ujarnya. ***

Editor:
Mukhlis

Sumber:
GoRiau.com

Kategori : Pemerintahan, Riau
wwwwww