Ada Proyek ”Siluman” Senilai Rp 36 Miliar di Muara Fajar?

Ada Proyek ”Siluman” Senilai Rp 36 Miliar di Muara Fajar?

Proyek TPA Sampah Muara Fajar.

Jum'at, 03 Juni 2016 18:37 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Kontraktor Konstruksi Indonesia (DPN AKSI), Syakirman, meminta penegak hukum, Kejaksaan dan Kepolisian, untuk mengawasi proyek siluman di Muara Fajar Kota Pekanbaru Provinsi Riau nilainya disebut-sebut mencapai Rp36 miliar. "Jaksa dan polisi harus melakukan pengawasan mulai dari sekarang. Jika perlu hentikan pekerjaan tersebut sejak dini, sebelum ada kerugian negara yang lebih besar. Jangan setelah terjadi korupsi baru turun," ujarnya.

Dikatakan, sebagai seorang kontraktor yang baik, harusnya pelaksana memasang papan proyek di tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat. Agar masyarakat tahu untuk apa uang rakyat itu digunakan.

"Kalau sekarang papan proyek disembunyi-sembunyikan, berarti ada apa-apanya," kata Syakirman.

Lebih lanjut disebutkan, dari pengamatan di lapangan, Ia melihat pekerjaan tersebut masih centang perenang. Diduga tenaga ahli yang digunakan tidak sesuai dengan dokumen. "Untuk membuktikan inilah aparat penegak hukum harus turun ke lapangan," ujarnya.

Dari perhitungan, imbuh Syakirman, pembangunan tempat pembuangan akhir sampah di Muara Fajar yang saat ini dikerjakan, diperkirakan dengan pekerjaan yang ada hingga selesai hanya menghabiskan dana hingga Rp10 miliar saja.

"Jadi kalau anggarannya disebut-sebut mencapai Rp36 miliar, itu luar biasa mark up-nya," ujarnya.

Dari informasi yang diperolehnya, proyek itu dibiayai APBN dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Afrizal K, salah satu pegawai Dinas Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Provinsi Riau.

"Pihak Polda dan Kejati Riau mesti memanggil PPK-nya, Afrizal K. karena saat ini, bukan proyek TPA ini saja yang bermasalah. Namun proyek yang ditangani oleh Afrizal lainnya seperti drainase di UIN Suska Panam juga bermasalah. Artinya, bisa jadi semua proyek Afrizal ini bermasalah seluruhnya, harus diawasi," ujarnya. Hingga diterbitkan, berita yang dikutip utuh dari Surat Kabar Online GoRiau.com ini, belum terkonfirmasi. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww