Pembangunan Megaproyek Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru di Tenayanraya Dihentikan, Pak Wali Gusar saat Dikonfirmasi

Pembangunan Megaproyek Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru di Tenayanraya Dihentikan, Pak Wali Gusar saat Dikonfirmasi

Kawasan Kompleks Perkantoran Pemkot Pekanbaru di Tenayanraya.

Jum'at, 09 September 2016 23:04 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT terlihat gusar saat dikonfirmasi terkait terhentinya pembangunan mega proyek perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru di Tenayanraya. Firdaus sempat enggan memberikan tanggapan saat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut. "Secara teknis nanti dinas teknis yang bisa menjelaskan masalah itu, atau bisa juga ke pak sekda. Tapi intinya kita saat ini memang sedang dilanda krisis ekonomi yang sulit. Ini bukan hanya Pekanbaru, tapi seluruh Indonesia bahkan dunia, khususnya Asia," kata Firdaus, Jumat (9/9/2016).

Meski enggan mengomentari terhentinya pembangunan proyekperkantoran Tenayanraya, orang nomor satu di Ibu Kota Provinsi Riau ini mengungkapkan jika tahun ini diakuinya banyak kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan akibat anggaran yang tidak memadai.

"Apalagi APBD Perubahan juga berkurang, dengan kemampuan keuangan yang ada itu kita tentu akan utamakan dulu untuk pembayaran gaji, oprasional, listrik, air, ada ATK. Ini yang utama baru pekerjaan fisik. Makanya untuk saat ini pekerjaan fisik kita tangguhkan dulu,"paparnya.

Saat ditanya kapan pembangunan kantor tersebut akan dibangun dan dari anggaran mana nanti aka di poskan, Firdaus enggan menjawabnya.

"Kalau secara teknis untuk masalah uang - uang, tanya ke sekda lah, karena wali kota nggak ngerti soal uang- uang itu," ucap Firdaus.

Seperti diketahui, sejumlah proyek multiyears di lingkungan Pemkot Pekanbaru masuk dalam tunda bayar. Seperti proyekperkantoran Tenayanraya yang terhenti pembangunanya akibat Pemkot Pekanbaru tidak sanggung untuk membayar pihak kontraktor.

Seperti proyek perkantoran Tenayanraya misalnya. Terhitung tanggal 14 Agustus lalu proyek pembangunan gedung utama Pemkot Pekanbaru yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya baru mencapai 53 persen. Pemkot mengaku sudah membayarkan 61 milliar dan tunda bayarnya mencapai Rp 45 miliar. Sementara tiga unit gedung SKPD yang dibangun oleh PT Nindya Karya pekerjaan fisiknya baru mencapai 43 persen. Pemkot sudah membayarkan atas pekerjaan tersebut sebesar Rp 77 milliar dan tunda bayarnya mencapai Rp 16 milliar.

Selain proyek perkantoran di Tenayanraya, sejumlah proyek lainnya juga banyak yang mengalami tunda bayar. Seperti proyekpembangunan RSUD Kota Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti dan SMP Madani di Jalan Kassah.

"Kalau ditotal seluruh tunda bayar nilainya diatas Rp. 70 milliar, itu seluruhnya, tidak hanya multiyears saja, tapi yang reguler iya juga," kata Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Dedi Gusriadi.

Sementara Plt Kepala Dinas Cipta Karya Syafril membenarkan jikaproyek perkantoran Tenayanraya dihentikan pembangunanya akibat minimnya anggaran Pemerintah Kota Pekanbaru. Dinas Cipta Karya Kota Pekanbaru mengklaim proses pembangunan fisik diperkantoran tersebut baru mencapai 56 persen.

"Pembangunan komplek perkantoran terpadu di Tenayan kita hentikan, karena kondisi ekonomi nasional saat ini menimpa semua daerah termasuk Kota Pekanbaru," kata Plt Kepala Dinas Cipta Karya dan Pemukiman, Syafril, Selasa (6/9/2016).

Sementara untuk kelanjutan pembangunan perkantoran tersebut diperkirakan baru akan dilanjutkan kembali tahun depan. Dengan menganggarankan pembangunannya di Anggaran Pendapatan dan Belnaja Daerah tahun 2017. Kondisi tersebut membuat target penyelesaian perkantoran akhir 2016 ini dipastikan tidak akan bisa terealisasi.

Sebelumnya Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengadang-gadangkan jika proyek pembangunan perkantoran tersebut dilakukan untuk meratakan pembangunan di Kota Bertuah.

Kompleks perkantoran terpadu tersebut dibangun di atas lahan seluas 1.000 hektar, di kawasan yang sama juga akan dibangun Markas Polisi Daerah (Mapolda) Riau dengan luas lahan 10 hektar. Sesuai konsepnya, komplek perkantoran akan menyatu dengan Kawasan Industri Tenayan(KIT) dengan lahan seluas 3 ribu hektar. ***

Editor:
Wawan Setiawan

Sumber:
Tribunpekanbaru.com

wwwwww