Home > Berita > Dumai

Masyarakat Kecamatan Sungai Sembilan Dumai Juga Pakai Limbah B3 dari PT Ivomas Tunggal

Masyarakat Kecamatan Sungai Sembilan Dumai Juga Pakai Limbah B3 dari PT Ivomas Tunggal

Limbah B3 jenis spent bleaching earth yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau, sebagai tanah timbun. (foto: goriau.com)

Sabtu, 23 April 2016 22:25 WIB
DUMAI, POTRETNEWS.com - Permasalahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Kota Dumai, Riau, harus menjadi perhatian serius. Pasalnya, keberadaan limbah B3 saat ini sudah sangat dekat dengan masyarakat. PT Ivomas Tunggal disinyalir salah satu perusahaan penghasil limbah B3, jenis spent bleaching earth dan fly ash. Spent bleaching earth merupakan limbah kategori 2 (kurang berbahaya). Dengan tekstur seperti tanah liat berwarna kecoklatan dan mengeluarkan bau tidak sedap hasil bleaching crude palm oil (CPO) dengan tanah liat. Sedangkan fly ash merupakan limbah kategori 1 (berbahaya). Fly ash memiliki tekstur sangat halus seperti debu yang berwarna abu-abu kehitaman. Jika dihirup, fly ash mampu merusak saluran pernafasan manusia.

"Kalau kita memang tinggal pilih aja mau dari perusahan mana untuk minta tanah bleaching (spent bleaching earth, red). Salah satunya yang ada di sini (Kelurahan Lubuk Gaung, red) ya PT Ivomas Tunggal," kata Rahmat warga Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Selasa (19/4/2016) lalu.

Dia sendiri tahu kalau tanah bleaching tersebut merupakan limbah, tapi tidak mengetahui apakah limbah itu berbahaya atau tidak. Sebab, dinas atau instansi dan perusahaan tidak ada melakukan sosialisasi.

"Itu memang limbah. Kita pakai boleh saja. Di sini dipakai sebagai tanah timbun. Kalau per truk Colt Diesel, seharga Rp50.000 (upah antar, red). Kalau pemberitahuan berbahaya limbah yang kita pakai tidak ada," ulasnya.

Limbah B3 jenis spent belaching earth dan fly ash, memiliki dampak pada kesehatan manusia, bukan saat ini. Tapi bisa 10 tahun sampai 20 tahun yang akan datang.

Dari informasi yang dirangkum, PT Ivomas Tunggal mampu menghasilkan spent bleaching earth sekitar 30 ton per hari. Untuk fly ash, bisa mencapai sekitar 30 ton per hari. Kedua limbah tersebut harusnya dibuang ke tempat khusus dan diangkut oleh transporter khusus juga, kenyataannya banyak pihak yang tidak mengetahuinya.

Pihak PT Ivomas Tunggal saat dikonfirmasi dengan Barus melalui telepon selulernya 08126889xxxx, tak kunjung memberikan penjelasan, hingga berita ini diterbitkan. ***

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
GoRiau.com

Kategori : Dumai, Umum, Lingkungan
wwwwww