Bocah 8 Tahun di Rumbai Dipaksa Mengemis dan Harus Bawa Uang Rp100 Ribu Setiap Hari, kalau Tidak Dihajar Ibunya

Bocah 8 Tahun di Rumbai Dipaksa Mengemis dan Harus Bawa Uang Rp100 Ribu Setiap Hari, kalau Tidak Dihajar Ibunya

SAS, bocah 8 tahun asal Rumbai yang diduga dieksploitasi untuk mengemis.

Kamis, 31 Maret 2016 16:30 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kasus dugaan eksploitasi anak di Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau, kembali menyeruak. Salah seorang bocah usia 8 tahun berinisial SAS asal Rumbai, yang masih duduk dibangku kelas 1 SD diduga menjadi korban eksploitasi untuk mengemis. Demikian informasi tersebut diterima melalui salah seorang guru di sekolah dasar tempat SAS menuntut ilmu, Kamis (31/3/2016) di Pekanbaru. "Kasihan, kalau tak dapat duit banyak dia kena pukul. Pelipis mata sebelah kanannya bengkak dan membiru," ungkap salah seorang guru SAS yang menolak disebutkan namanya.

Ia mengisahkan, usai pulang sekolah, SAS diantar oleh ibu dan saudara laki-lakinya menuju ke lampu merah untuk mengemis. Area mengemisnya pun berpindah-pindah untuk menghilangkan jejak.

"Pulang sekolah dia disuruh makan siang. Siap itu diantar ke lampu merah. Targetnya seratus ribu, kalau kurang, kena pukul," tuturnya.

Lanjut guru tersebut, kadang-kadang SAS pulang hingga dini hari sekira pukul 01.00 WIB dengan berjalan kaki dari tempat mengemisnya. "Dia seorang diri pulang larut malam, kadang jalan kaki dari Panam ke Rumbai. Kami prihatin dan ingin menolong," ujarnya. ***

(Akham Sophian)
Kategori : Pekanbaru, Umum
Sumber:GoRiau.com
wwwwww