Saudara Laki-laki dari Bocah 8 Tahun di Rumbai Juga Dipaksa Mengemis dan Wajib Setor Rp100 Ribu, kalau Tak Berhasil ”Dihukum”…

Saudara Laki-laki dari Bocah 8 Tahun di Rumbai Juga Dipaksa Mengemis dan Wajib Setor Rp100 Ribu, kalau Tak Berhasil ”Dihukum”…

SAS (8) dan NAB (9), bocah asal Rumbai yang diduga dieksploitasi oleh ibunya sendiri. (foto: goriau.com)

Kamis, 31 Maret 2016 18:17 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Eksploitasi anak yang menimpa SAS (8) bocah asal Jalan Nelayan Rumbai, Pekanbaru, Riau, ternyata tidak dirasakannya seorang diri. Rupanya, saudara laki-laki SAS, NAB (9) juga ikut mengemis. Bedanya, NAB jarang dipukul oleh orang tuanya karena selalu membawa setoran Rp100 ribu. "Abang laki-lakinya juga mengemis, tapi jarang kena pukul karena bisa dapat seratus ribu setiap mengemis. Kalau adiknya ini (SAS) kadang nggak sampai seratus ribu. Cuma enampuluh ribu sampai sembilanpuluh ribu," ungkap salah seorang guru tempat SAS dan NAB menuntut ilmu, Kamis (31/3/2016) di Pekanbaru.

Berdasarkan penulusurannya, orang tua SAS dan NAB yang tinggal di Jalan Nelayan, Gang Tirtonadi, Rumbai hanya bekerja serabutan. Sementara ibunya, tidak memiliki pekerjaan. "Kasihan, kalau tak dapat duit banyak dia (SAS) kena pukul. Pelipis mata sebelah kanannya bengkak dan membiru," jelasnya.

Rutinitas mengemis itu dilakoni SAS dan NAB setiap pulang sekolah, keduanya diantar oleh ibunya menuju ke lampu merah untuk mengemis. Area mengemisnya pun berpindah-pindah untuk menghilangkan jejak.

"Pulang sekolah mereka disuruh makan siang. Siap itu diantar ke lampu merah. Targetnya seratus ribu, kalau kurang, kena pukul," tuturnya.

Lanjut guru tersebut, kadang-kadang SAS pulang hingga dini hari sekira pukul 01.00 WIB dengan berjalan kaki dari tempat mengemisnya.

"Dia seorang diri pulang larut malam, kadang jalan kaki dari Panam ke Rumbai. Kami prihatin dan ingin menolong," ujarnya. ***

(Farid Mansyur)
Kategori : Pekanbaru, Umum
Sumber:GoRiau.com
wwwwww