Demam Berdarah Renggut Jiwa Bocah 6 Tahun di Pelalawan

Demam Berdarah Renggut Jiwa Bocah 6 Tahun di Pelalawan

Ilustrasi.

Minggu, 20 Maret 2016 23:48 WIB
PELALAWAN, POTRETNEWS.com - Hingga hari ini, Minggu (20/3/2016) sedikitnya tercatat 48 warga Kabupaten Pelalawan, Riau, terserang demam berdarah dangue (DBD). Salah satu korbannya meninggal dunia seorang bocah usia 6 tahun di Desa Sialang Indah Kecamatan Pangkalankuras. "Ya bocah tersebut meninggal pada tanggal 9 Maret 2016 lalu. Sempat masuk ke Puskesmas II Pangkalankuras kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Pangkalankerinci. Namun karena kondisinya sudah sangat parah sehingga tidak bisa tertolong,” kata Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Pelalawan, dr Endid R Pratiknyo melalui Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyelamatan Lingkungan (P2PL) Khairul, Minggu (20/3/2016).

Menurut dia, meski sudah merenggut korban jiwa, pemerintah belum juga menaikkan status kondisi luar biasa atau KLB karena banyak faktor untuk meningkatkan status. Namun kewaspadaan harus ditingkatkan," papar

Dikatakan Khairul, hingga saat ini terbanyak korbannya ada di Kecamatan Pangkalankerinci dengan 22 kasus. Selanjutnya Kecamatan Bandarseikijang 5 kasus, Langgam 6 kasus, Bunut 2 kasus, Pangkalankuras I 4 kasus, Pangkalankuras II 7 kasus dan Kerumutan 2 kasus.

Khairul menyebut, pihak Diskes terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap para pasien korban DBD, baik di 13 puskesmas yang ada di 12 Kecamatan, RSUD Selasih dan rumah sakit swasta yang ada di Pelalawan.

"Memang untuk tahun ini mengalami peningkatan korban DBD dibanding tahun lalu. Karena belum sampai 3 bulan angka korban DBD mencapaai 48 kasus," ucapnya.

Khairul menjelaskan, intensitas hujan masih tinggi sehingga sangat rawan bagi warga untuk terkena gigitan nyamuk termasuk pasca banjir. Apalagi pola hidup sehat tidak dijalankan, genangan air menjadi tempat berkembang biak nyamuk," tuturnya.

Pihak Diskes Pelalawan, sambung Khairul, mengantisipasi agar kondisi rawan DBD saat ini tidak mencapai ditetapkannya Kondisi Luar Biasa (KLB) seperti tahun 2011 lalu akibat meninggalnya korban DBD di Kecamatan Langgam.

"Kita berharap masyarakat pro aktif untuk membawa keluarganya yang terserang penyakit seperti demam, panas tinggi, pilek lainnya ke puskesmas atau rumah sakit. Diskes juga sudah menginstruksikan seluruh puskesmas untuk tetap siaga 1x24 jam," paparnya.

Ditambahkan Khairul, menyikapi banyaknya penderita kasus DBD ini, Bupati Pelalawan melalui Diskes melakukan fogging di Kecamatan yang direkomendasikan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi korban terjangkit Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aeides aegepty. Perlu diingat, bahwa fogging adalah tindakan terakhir setelah sarang nyamuk dan jentik jentik dibasmi serta lingkungan sudah bersih.

Dikatakan Khairul, warga diminta kembali ke pola hidup sehat dan gotong royong. Terutama sekali gerakan 3 M plus yakni menguras, menutup dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Sedangkan plus yakni antisipasi seperti menggunakan loution anti nyamuk, racun nyamuk atau menggunakan kelambu," ujarnya. ***

(Akham Sophian)
Kategori : Peristiwa, Umum, Pelalawan
Sumber:Riaueditor.com
wwwwww