Sudi Fahmi Ikuti Jejak Istri Menjadi Guru Besar
 |
Prof Dr H Sudi Fahmi SH MHum (Guru Besar Unilak/mantan Rektor Unilak) |
Rabu, 20 Januari 2016 12:29 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Sudi Fahmi, Rabu (20/1/2016) pagi, dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara pada Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Provinsi Riau. Pengukuhan Sudi dilakukan dalam Rapat Terbuka Senat Unilak yang dipimpin Rektor Dr Hj Hasnati Chaidir. Dalam pidato pengukuhannya yang mengangkat tema "Pemikiran dan Problematika Hukum di Indonesia”, Sudi menyebut, saat ini hukum di Indonesia sedang terpuruk atau mengalami kemerosotan.Dia yang menjadi dosen di Fakultas Hukum (FH) ingin membawa perubahan menuju lebih baik, terutama bagi generasi muda, dimulai dari mahasiswa.
Rektor Unilak Dr Hj Hasnati Chaidir menyampaikan pidato pada pengukuhan Prof Dr H Sudi Fahmi SH MHum menjadi Guru Besar Unilak. (kredit foto: husnu abadi)Pria asal Kabupaten Kuantan Singingi ini mengaku tak pernah menyangka bakal menjadi seorang guru besar. Sebab, menurut Sudi, dia hanya mengikuti proses demi proses kehidupannya. Perjalanan hidup Sudi hingga menjadi guru besar cukup unik. Dia dan istrinya, Ellydar Chaidir, sama-sama berlatar belakang akademisi. Bedanya, Sudi di FH Unilak, Ellydar yang pernah menjadi Anggota DPRD Riau mengajar di FH Universitas Islam Riau (UIR).Kemudian, suami istri ini juga pernah sama-sama menjabat Pembantu Dekan III (PD III, sekarang Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan) FH di universitas masing-masing.Ada kisah menarik yang terjadi beberapa puluh tahun silam tatkala keduanya menjabat PD III. Mahasiswa FH Unilak dan FH UIR dikabarkan bentrok. Tanpa buang waktu, Sudi langsung menelepon Ellydar. Keduanya sepakat: menahan mahasiswa agar tak keluar kampus. ”Itu salah satu manfaat kalau suami istri sama-sama punya posisi penting di kampus,” kata Sudi, berseloroh.
Prof Dr Hj Ellydar Chaidir SH MHum (Guru Besar UIR/istri Prof Sudi Fahmi). (kredit foto: husnu abadi)Sang istri, dikenal tokoh perempuan populer di Riau. Ellydar muda dikenal sebagai pentolan Kohati (Korps HMI-Wati) Riau dan pernah menjadi ketua umumnya. HMI mengantarkan jalan Ellydar ke KNPI. Di induk organisasi kepemudaan inilah, keduanya saling mengenal dan kemudian bersepakat menikah. Ketika itu, nama Sudi lumayan populer. Apalagi orang tuanya, Drs H Samad Thaha (alm), orang terpandang yang pernah menjabat Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Riau serta Anggota DPR RI 1982-1987.”Padahal waktu di KNPI, komunikasi saya dengan istri termasuk jarang dan bisa dikatakan tidak dekat. Tapi kawan-kawan sudah mengisyaratkan agar kami ’bersatu’ (maksudnya menikah, red) karena memang sama-sama masih jomblo,” kata Sudi, dalam suatu percakapan dengan potretnews.com, belum lama ini.Singkat cerita, keduanya fokus menjadi akademisi dan melanjutkan pendidikan magister hingga doktoral. Namun, Ellydar Chaidir lebih duluan menjadi profesor dan dikukuhkan sebagai Guru Besar UIR pada 8 November 2008. Tujuh tahun berselang (hari ini, red) Sudi pun mengikuti jejak sang istri sebagai profesor.Pengukuhan Sudi dihadiri Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Mahfud MD, dan ratusan undangan lain dari lintas profesi. ***
Rektor Unilak Dr Hj Hasnati Chaidir menyampaikan pidato pada pengukuhan Prof Dr H Sudi Fahmi SH MHum menjadi Guru Besar Unilak. (kredit foto: husnu abadi)Pria asal Kabupaten Kuantan Singingi ini mengaku tak pernah menyangka bakal menjadi seorang guru besar. Sebab, menurut Sudi, dia hanya mengikuti proses demi proses kehidupannya. Perjalanan hidup Sudi hingga menjadi guru besar cukup unik. Dia dan istrinya, Ellydar Chaidir, sama-sama berlatar belakang akademisi. Bedanya, Sudi di FH Unilak, Ellydar yang pernah menjadi Anggota DPRD Riau mengajar di FH Universitas Islam Riau (UIR).Kemudian, suami istri ini juga pernah sama-sama menjabat Pembantu Dekan III (PD III, sekarang Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan) FH di universitas masing-masing.Ada kisah menarik yang terjadi beberapa puluh tahun silam tatkala keduanya menjabat PD III. Mahasiswa FH Unilak dan FH UIR dikabarkan bentrok. Tanpa buang waktu, Sudi langsung menelepon Ellydar. Keduanya sepakat: menahan mahasiswa agar tak keluar kampus. ”Itu salah satu manfaat kalau suami istri sama-sama punya posisi penting di kampus,” kata Sudi, berseloroh.
Prof Dr Hj Ellydar Chaidir SH MHum (Guru Besar UIR/istri Prof Sudi Fahmi). (kredit foto: husnu abadi)Sang istri, dikenal tokoh perempuan populer di Riau. Ellydar muda dikenal sebagai pentolan Kohati (Korps HMI-Wati) Riau dan pernah menjadi ketua umumnya. HMI mengantarkan jalan Ellydar ke KNPI. Di induk organisasi kepemudaan inilah, keduanya saling mengenal dan kemudian bersepakat menikah. Ketika itu, nama Sudi lumayan populer. Apalagi orang tuanya, Drs H Samad Thaha (alm), orang terpandang yang pernah menjabat Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Riau serta Anggota DPR RI 1982-1987.”Padahal waktu di KNPI, komunikasi saya dengan istri termasuk jarang dan bisa dikatakan tidak dekat. Tapi kawan-kawan sudah mengisyaratkan agar kami ’bersatu’ (maksudnya menikah, red) karena memang sama-sama masih jomblo,” kata Sudi, dalam suatu percakapan dengan potretnews.com, belum lama ini.Singkat cerita, keduanya fokus menjadi akademisi dan melanjutkan pendidikan magister hingga doktoral. Namun, Ellydar Chaidir lebih duluan menjadi profesor dan dikukuhkan sebagai Guru Besar UIR pada 8 November 2008. Tujuh tahun berselang (hari ini, red) Sudi pun mengikuti jejak sang istri sebagai profesor.Pengukuhan Sudi dihadiri Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Mahfud MD, dan ratusan undangan lain dari lintas profesi. ***
