Home > Berita > Siak

Lolos dari Maut Bom Sarinah, Ini Penjelasan Wakil Bupati Siak Alfedri

Lolos dari Maut Bom Sarinah, Ini Penjelasan Wakil Bupati Siak Alfedri

Aprisal, dijengguk Gubernur DKI Jakarta Ahok, saat dirawat di RS Abdi Waluyo. (foto:humas siak).

Jum'at, 15 Januari 2016 00:31 WIB
SIAK SRI INDRAPURA, POTRETNEWS.com - Serangan bom yang terjadi di Jalan Sarinah dan MH Thamrin Jakarta, Kamis (14/1/2016) pagi, nyaris saja melukai Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi. Saat bom meledak, Alfedri baru keluar dari Starbucks Cafe yang berada di Jalan Sarinah, usai sarapan pagi. Sementara, ajudannya, Aprisal yang berada di depan pintu masuk Starbucks Cafe menjadi korban ledakan bom tersebut. Seperti dikutip potretnews.com dari GoRiau.com, Alfedri menceritakan situasi yang terjadi di Jalan Sarinah, pasca-ledakan bom sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (16/1/2016) pagi.

Dia bersama ajudan, sopir dan satu orang polisi yang ditugaskan pengawalan melekat selama Pilkada Siak berangkat dari Pekanbaru menuju Jakarta, untuk menghadiri sidang lanjutan gugatan Pilkada di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

Sesampai di Jalan Sarinah, kata Alfedri, jarum jam masih menunjukkan pukul 09.30 WIB, sedangkan jadwal sidang di MK pukul 13.00 WIB siang. Sembari menunggu kedatangan Ketua Tim Koalisi pasangan Syamsuar-Alfedri, Indra Gunawan dan Ikhsan, Alfedri lalu memutuskan untuk sarapan pagi di Starbucks Cafe.

Selesai sarapan sekitar pukul 10.00 WIB, Alfedri lalu keluar menuju mobilnya yang diparkir tak jauh dari Starbucks Cafe. Sementara, ajudannya, Aprisal menunggu Afrizon (polisi yang ditugaskan mengawal Alfedri) dari toilet di depan pintu masuk cafe.

"Belum sampai saya di mobil, tiba-tiba terdengar suara ledakan. Bunyinya cukup keras, tapi saya tak tahu dari mana asalnya," cerita Alfedri, Kamis (14/1/2016) malam.

Meski mulai panik, lanjut wakil bupati (wabup), dirinya kembali ke cafe untuk memanggil Aprisal. Namun, Alfedri seketika kaget melihat lengan dan kepala ajudannya dipenuhi darah, akibat serpihan kaca Starbucks Cafe karena ledakan bom.

"Melihat tangan dan kepala Aprisal berdarah, saya dan Afrizon langsung membawanya ke mobil untuk dilarikan ke RS Abdi Waluyo. Di mobil, sudah ada sopir yang standby, langsung tancap gas ke rumah sakit," jelasnya.

Meski dalam kondisi panik, Alfedri kemudian menghubungi Bupati Siak H Syamsuar yang sedang berada di Siak untuk mencerikan peristiwa yang baru saja dialaminya.

"Pertama saya telepon pak bupati, kemudian istri dan keluarga saya. Alhamdullilah, saya sehat-sehat saja, tapi Aprisal masih dirawat di RS Abdi Waluyo. Sejak siang tadi, banyak yang telepon saya, tapi tak bisa saya angkat. Saya sudah hubungi Kabag Humas Siak untuk menyampaikan kondisi saya kepada wartawan, agar ceritanya tak simpang siur," jelasnya.

Setelah mengantarkan Aprisal ke rumah sakit, lalu Alfedri mendatangi Gedung MK untuk menghadiri sidang lanjutan gugatan pasangan Suhartono-Syahrul terhadap KPU Siak terkait Pilkada.***

(Mukhlis Wijaya)
Kategori : Siak, Peristiwa
wwwwww