Home > Berita > Inhil

Jika Diteruskan, 3 Proyek Peninggalan Mantan Bupati Inhil Indra M Adnan Berpotensi Dibidik Penegak Hukum

Jika Diteruskan, 3 Proyek Peninggalan Mantan Bupati Inhil Indra M Adnan Berpotensi Dibidik Penegak Hukum

Gedung Universitas Islam Indragiri (Unisi) di Tembilahan yang ternyata audit proyeknya belum selesai. Dua proyek lain yang memiliki kasus sama adalah pembangunan Islamic Center dan pengerjaan jalan highway (tol, bebas hambatan, red) Mandah – Tempuling.

Kamis, 08 Oktober 2015 09:56 WIB
Usuf
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, HM Wardan diminta tidak melanjutkan pembangunan tiga proyek multiyears, yakni Islamic Center, Gedung Universitas Islam Indragiri (Unisi) dan jalan highway (tol, bebas hambatan, red) Mandah - Tempuling sampai audit ketiga proyek tersebut selesai. Disinyalir tiga proyek tersebut menjadi bom waktu, dan punya potensi dibidik aparat penegak hukum.

”Kita mengakui keberadaan proyek tersebut jadi simalaka buat Bupati Inhil. Tidak dilanjutkan sudah berapa uang yang terbenam. Kalau dilanjutkan proyek tersebut bakal bersentuhan dengan hukum. Makanya tepat kalau bupati pernah mengucapkan menunggu hasil audit dahulu,” ujar Safrizal salah seorang warga Tembilahan kepada media ini, Selasa, (6/10/2015). Ia menambahkan, kalau ada pihak yang mendesak demi kepentingan Inhil, kita tidak menafikan persoalan itu. Hanya saja persoalan ini sudah jadi benang kusut. Apalagi saat perencanaan dan pembangunan awal, kepentingan segelintir orang lebih menonjol, ketimbang kepentingan masyarakat.

Lelaki yang akrab disapa Izal memberikan contoh, pembangunan Unisi lebih menonjolkan kepentingan pemilik Yayasan Tasik Gemilang Indra M Adnan yang notabene mantan Bupati Inhil. ketimbang masyarakat. Meskinya untuk pembangunan kampus, tidak di tengah kota karena tidak akan mengembangkan daerah ini.

”Gara-gara pembangunan Gedung Unisi, ada berapa fasilitas umum yang dihancurkan. Padahal di kawasan tersebut, sebelumnya ada Gedung SMA I Tembilahan yang punya sejarah akan perkembangan dunia pendidikan di Inhil. Begitu juga jalan DPRD yang dibangun dengan uang rakyat juga dihilangkan,” katanya.

Sama halnya dengan pembangunan Islamic Center, juga telah memakan korban dengan musnahnya salah satu bangunan pesantren tertua di Inhil yakni Pondok Pesantren Tunas Harapan (PPTH). Sehingga beberapa waktu lalu, persoalan ini sempat jadi polemik antara pemda dengan pemilik yayasan.

“Bahkan ada pihak yang mensinyalir, dua proyek tersebut adalah upaya Indra M Adnan untuk mengambil aset daerah untuk kepentingan pribadi,” tukasnya.

Sama dengan pembangunan jalan highway Mandah Tempuling. Proyek tersebut merupakan pemborosan yang nyata, karena menelan dana hampir Rp500 miliar lebih kalau siap seratus persen. Padahal sudah ada ruas jalan yang juga bisa tembus ke Mandah yakni lewat jalan Sungai Luar, Sungai Piring, Teluk Pinang, Kuala Lahang dan tembus hingga ke Mandah.

“Kalau jalan ini yang dibuat jadi jalan highway, dari segi pendanaan akan mapu menghemat hingga separohnya. Ditambah lagi akan membuka isolasi transportasi darat, karena ada empat ibu kota kecamatan yang memiliki akses jalan yang sangat baik,” beber Izal.

Sebelumnya Bupati Inhil HM Wardan kepada sejumlah wartawan mengatakan, belum mengambil sikap untuk kelanjutan proyek ini. pihaknya masih menunggu hasil audit keluar. “Kita masih menunggu audit,” ucapnya.

Sementara itu Ketua DPRD Inhil Dani M Nursalam ketika dimintai tanggapannya terkait dengan desakan salah satu pihak untuk melanjutkan proyek multiyears ini meminta waktu yang tepat untuk menjawabnya.

“Nantilah diperbincangkan, persoalan ini tidak bisa dikonfirmasikan lewat telepon,” tuturnya.

Sebelumnya salah seorang petinggi penegak hukum kepada media ini mengatakan, kita memang sudah meminta kepada pemkab untuk melengkapi berbagai dokumen berkaitan dengan keberadaan proyek multiyears. Ia tidak menampik, kalau memang dokumen yang dibutuhkan tidak dilengkapi, keberadaan proyek tersebut akan diusut.

“Terbakarnya kantor bupati dan DPRD Inhil, membuat dokumen proyek multiyears jadi hilang. Tapi kita tetap meminta kepada pemda untuk melengkapi itu,” tukasnya beberapa waktu lalu. ***

(Akham Sophian)
wwwwww