Horee! Tahun Depan Semua Desa di Rohil Bakal Punya Perpustakaan
 |
Kepala Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Hj Tuti Safitri. |
Sabtu, 03 Oktober 2015 02:57 WIB
BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com - Program pemberantasan buka aksara di pedesaan harus didukung sarana prasarana memadai. Salah satunya dengan membangun perpustakaan di kecamatan dan kepenghuluan.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Hj Tuti Safitri, berpendapat, ujung tombak memberantas buta aksara harus dimulai dari pedesaan. Oleh karena itu dibutuhkan bangunan memadai untuk dijadikan perpustakaan. "Insya Allah, 2016 akan dibangun fisiknya di beberapa kecamatan dan kepenghuluan. Sudah kita sampaikan dalam musrenbang sebelumnya," ujar dia, di Bagansiapiapi, Jumat (2/10/15).Tuti Safitri menjelaskan, dari hasil pertemuan awal pihaknya telah meminta kepenghuluan dan kecamatan menyiapkan lahan untuk dijadikan bangunan fisik, yang salah satu kriterianya berada di lokasi strategis."Lokasi kalau dapat berdekatan dengan sekolah sehingga mudah dijangkau pengunjung yang ingin membaca dan siswa yang ingin mencari referensi buku bacaan," ucapnya.Berdasarkan perencanaan, imbuh Tuti, jumlah perpustakaan yang akan dibangun sesuai dengan banyaknya kepenghuluan sekitar 190 lebih. Namun, pelaksanaan tidak dapat sekaligus, melainkan bertahap dikarenakan terbatasnya anggaran. "Saya sudah koordinasikan dengan Kadis Cipta Karya sebagai tim teknisnya. Sedangkan, kita hanya menyiapkan buku dan raknya saja. Kalau ukuran bangunan diusulkan 6x6 meter atau 9x9 meter," tuturnya.Pada bagian lain, dia berharap dengan dibangunya program perpustakaan pedesaan dapat menumbuhkan minat baca masyarakat serta menghindarkan remaja dari perilaku negatif.***
Kepala Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Hj Tuti Safitri, berpendapat, ujung tombak memberantas buta aksara harus dimulai dari pedesaan. Oleh karena itu dibutuhkan bangunan memadai untuk dijadikan perpustakaan. "Insya Allah, 2016 akan dibangun fisiknya di beberapa kecamatan dan kepenghuluan. Sudah kita sampaikan dalam musrenbang sebelumnya," ujar dia, di Bagansiapiapi, Jumat (2/10/15).Tuti Safitri menjelaskan, dari hasil pertemuan awal pihaknya telah meminta kepenghuluan dan kecamatan menyiapkan lahan untuk dijadikan bangunan fisik, yang salah satu kriterianya berada di lokasi strategis."Lokasi kalau dapat berdekatan dengan sekolah sehingga mudah dijangkau pengunjung yang ingin membaca dan siswa yang ingin mencari referensi buku bacaan," ucapnya.Berdasarkan perencanaan, imbuh Tuti, jumlah perpustakaan yang akan dibangun sesuai dengan banyaknya kepenghuluan sekitar 190 lebih. Namun, pelaksanaan tidak dapat sekaligus, melainkan bertahap dikarenakan terbatasnya anggaran. "Saya sudah koordinasikan dengan Kadis Cipta Karya sebagai tim teknisnya. Sedangkan, kita hanya menyiapkan buku dan raknya saja. Kalau ukuran bangunan diusulkan 6x6 meter atau 9x9 meter," tuturnya.Pada bagian lain, dia berharap dengan dibangunya program perpustakaan pedesaan dapat menumbuhkan minat baca masyarakat serta menghindarkan remaja dari perilaku negatif.***
