Asap Makin Menggila, Menhut Siti: Padahal Pemerintah Sudah Lakukan Berbagai Upaya Luar Biasa

Asap Makin Menggila, Menhut Siti: Padahal Pemerintah Sudah Lakukan Berbagai Upaya Luar Biasa

Menhut Siti Nurbaya

Senin, 28 September 2015 08:54 WIB
.
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Kondisi kabut asap di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan semakin menggila. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengaku pemerintah telah berupaya keras untuk mengatasi hal itu. Asap yang masih menyelimuti beberapa daerah itu tentunya mengganggu berbagai aktivitas warga. Siti menyadari hal tersebut dan berupaya untuk melakukan penanganan dengan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

"Saya berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan juga untuk berusaha dengan dinas kesehatan provinsi. Ada yang istilah dia, obat-obat reguler, ada yang memang dialokasi khusus untuk obat-obat untuk pasien yang berat. Jadi pemerintah berupaya luar biasa," kata Siti di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (27/9/2015).

Siti menyebut hotspot paling tinggi berada di Sumatera Selatan. Untuk itu pemerintah masih terus berupaya untuk memadamkan api.

"Sekarang di bulan September itu lebih panas dibandingkan dengan tahun lalu karena ada situasi alam yang keras. Hotspot paling banyak hari ini masih di Sumatera Selatan dan yang kedua di Jambi," ucapnya.

Selain itu, Siti juga mengatakan bahwa pasukan gabungan dari Polri dan TNI terus bekerja untuk memadamkan api, seperti yang dia lihat di Riau. Sementara untuk di wilayah Kalimantan Tengah, Siti mengaku medannya berupa gambut dan sulit untuk ditangani.

"Pengerahan pasukan dari polri dan TNI terus berlangsung saya lihat yang di Riau jalan. Yang di Kalimantan Tengah kalau lihat medannya sepanjang mata memandang itu memang gambut dan berasap," katanya.

Di Kalsel juga sama, yang di Kalimantan Tengah itu sebenarnya lebih dahsyat saya di situ pohon-pohonnya sedang terbakar dan terdengar bunyi dan asapnya begitu rupa.

"Perintah bapak Jokowi disuruh segera basahi re-wetting. Dan itu hari Kamis sore malamnya langsung pertemuan kemudian Jumat pagi pertemuan mobilisasi alat ternyata kawan-kawan kita di lapangan menemukan kanal-kanal rapat sudah tertutup sehingga dirapikan lagi ketika airnya masuk. Sekarang sudah mulai ada airnya. Nah itu sebenarnya pengertian seperti itu kalau di medsos seolah-olah pandangannya kejam-kejam kepada pemerintah padahal sebetulnya yang dilakukan di lapangan itu juga melihat kondisi itu.Segala upaya dilakukan makanya di acara ini untuk mengkonfirmasi," papar Siti.
(***)
Kategori : Lingkungan, Riau
Sumber:detik.com
wwwwww