Aksi Barbar yang Dipertontonkan Sekuriti dan ”Preman” PT Rimba Lazuardi terhadap Masyarakat Pelalawan Diharap Tak Terjadi Lagi

Aksi Barbar yang Dipertontonkan Sekuriti dan ”Preman” PT Rimba Lazuardi terhadap Masyarakat Pelalawan Diharap Tak Terjadi Lagi

Salah satu sepeda motor masyawarak yang diduga dibakar sekuriti PT Rimba Lazuardi, belum lama ini. (foto: potretnews.com/ishar d)

Senin, 21 September 2015 13:33 WIB
Ishar D
PANGKALANKERINCI, POTRETNEWS.com - Konflik sengketa lahan antara warga Desa Lubuk Kembangbunga Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, dengan PT Rimba Lazuardi, yang terjadi belum lama ini (14/9/2015), diharapkan tidak terulang lagi. Harapan itu disampaikan MR Siregar, 68, warga Pelalawan, yang turut mengutuk aksi barbar dan arogan yang dipertontonkan pihak perusahaan hingga menyebabkan kerusakan harta benda masyarakat. ”Semoga kasus tersebut tidak terjadi lagi di masa mendatang. Kita minta kasus ini diproses sesuai hukum yang berlaku di negara kita,” katanya, Senin (21/9/2015) di Pangkalankerinci.

Sekadar mengingatkan, bentrok antara masyarakat dengan satuan pengamanan (satpam/sekuriti) perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit tergolong beringas dan tidak berkeprimanusian.

Informasi yang dirangkum di lapangan pihak perusahaan mengerahkan satpam dibantu sejumlah "preman" untuk melakukan penyerangan dan penggusuran dengan merusak 37 rumah warga, 1 di antaranya dibakar. Kemudian, sebanyak 20 unit sepeda motor milik warga juga dihancurkan, 11 unit di antaranya dibakar satpam.

Bahkan, warga yang kehilangan tempat tinggal juga mengalami penderitaan dengan dirusaknya peralatan rumah tangga seperi alat dapur dan peralatan rumah lainnya. Sebagian warga mengalami luka akibat penyerangan dan penggusuran tersebut.

Diduga, pemicu konflik antara warga yang mendiami lahan sengketa mengklaim areal itu miliknya, sedangkan perusahaan menyatakan lokasi tersebut masuk dalam Hak Guna Usaha (HGU) PT Rimba Lazuardi.

"Kami dikejar seperti buronan, apakah tidak ada lagi perlindungan hak-hak manusia di negeri ini. Ke mana aparat dan pemerintah kami?" ujar seorang warga dengan wajah geram, belum lama ini.

Terpisah, Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan H Sinaga melalui Kabag Humas Polres Pelalawan Ipda Sijabat kepada wartawan membenarkan adanya warga melaporkan pengerusakan dan pembakaran rumah dan harta benda warga. ”Saat ini ini kita memeriksa pelapor dan saksinya untuk dimintai keterangan,” tukasnya.***

(M Yamin Indra)
Kategori : Pelalawan, Hukrim
wwwwww